IMPLEMENTASI KURIKULUM TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA (KTSM HONDA) KELAS TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK MA’RIF 1 WATES TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Andry Febriansah NIM 10504249001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 i LEMBAR PERSETUJUAN Tugas Akhir Skripsi dengan Judul IMPLEMENTASI KURIKULUM TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA (KTSM HONDA) KELAS TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK MA’RIF 1 WATES Disusun oleh: Andry Febriansah NIM 10504249001 Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosem Pembimbing untuk dilaksanakan Ujian Akhir Tugas Akhir Skripsi bagi yang bersangkutan. Yogyakarta, 17 Juni 2015 Mengetahui, Disetujui, Ketua Program Studi Dosen Pembimbing Pendidikan Teknik Otomotif, Drs. Noto Widodo, M. Pd Dr. Tawardjono Us, M. Pd NIP. 19511101 197503 1 004 NIP. 19530312 197803 1 001 ii SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Andry Febriansah NIM : 10504249001 Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Judul TAS : IMPLEMENTASI KURIKULUM TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA (KTSM HONDA) KELAS TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK MA’RIF 1 WATES Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Yogyakarta, 16 Juni 2015 Yang menyatakan, Andry Febriansah NIM. 10504249001 iii HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir Skripsi IMPLEMENTASI KURIKULUM TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA (KTSM HONDA) KELAS TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK MA’RIF 1 WATES Disusun oleh: Andry Febriansah NIM 10504249001 Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Otomotof Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 26 Juni 2015 TIM PENGUJI Nama/Jabatan Tanda Tangan Tanggal Dr. Tawardjono Us, M. Pd Ketua Penguji/Pembimbing ........................ .............. Ibnu Siswanto M. Pd Sekertaris ........................ .............. Noto Widodo M. Pd Penguji ........................ .............. Yogyakarta, 9 Juli 2015 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Dekan, Dr. Moch Bruri Triyono NIP. 19560216 198603 1 003 iv MOTTO “TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN DIHIDUP INI, SELAGI ADA KEINGINAN dan usaha yang kuat maka SEMUA AKAN MENJADI NYATA” v HALAMAN PERSEMBAHAN Tugas Akhir Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1. Kedua orang tua yang selama ini memberikan dukungan morral maupun material. 2. Adik-adik dan keluarga dekat yang telah memberikan dukungan. 3. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberi motivasi selama kuliah ini. vi IMPLEMENTASI KURIKULUM TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA (KTSM Honda) KELAS TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK MA’ARIF 1 WATES Oleh: Andry Febriansah NIM 10504249001 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) pada jurusan Sepeda Motor di SMK MA’ARIF 1 Wates dilihat dari faktor perencanaan KTSM Honda yang dilakukan oleh sekolah dan implementasi KTSM Honda yang dilakukan oleh guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian campuranantarapenelitinkualitatifdankuantitatifdiSMK Ma’arif 1 Wates jalan Puntodewo, Gadingan, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta.Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, ketua jurusan Teknik Sepeda Motor dan 5 (lima) orang guru mata pelajaran produktif jurusan Teknik Sepeda Motor (termasuk ketua jurusan teknik sepeda motor) serta 31 (tiga puluh satu) orang siswa jurusan Teknik Sepeda Motor.Pengumpulandata dilakukandenganmetodeobservasi, angket, dokumentasi dan wawancara. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa:1)Perencanaan Kurikulum SMK Ma’arif 1 Wates ialah dengan memahami KTSM Honda. Tingkat pemahaman guru tentang KTSM Honda ini sudah baik disusul dengan sarana dan prasarana yang ada sudah memadai.Dalam penyusunan Silabus dan RPP masih ada 40% guru yang belum mempersiapkannya pada awal semester. 2) Implementasi KTSM Honda oleh guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor SMK Ma’arif 1 Wates dalam kegiatan pembelajaran dibagi dalam tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajaran mendapatkan score 58,74 atau mendapatkan nilai dengan rata-rata 3 yang masuk dalam kategori “Cukup”.Media yang digunakan adalah LCD, black board, white board, laptop,alat peraga dan komponen sepeda motor. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan praktek.Bahan ajar yang digunakan didapat dari buku-buku mengenai Honda seperti Manual Book motor-motor Honda, part catalog motormotor Honda dan sumber lain yang berkaitan dengan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan dengan penilaian kelas, yang dilaksanakan dengan ulangan harian, ujian Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester teori maupun praktek, tugas kelompok dan individu, keaktifan siswa dan uji kompetensi. Kata kunci: Perencanaan, Implementasi Kurikulum vii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “IMPLEMENTASI KURIKULUM TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA (KTSM HONDA) KELAS TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK MA’RIF 1 WATES” dapat disusun sesuai harapan . tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasi kepada yang terhormat: 1. Dr. Tawardjono Us, M. Pd selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini. 2. Kir Haryana M. Pd dan Rohwanto S. Pd selaku Validator instrumen penelitian TAS yang memberikan saran/masukan perbaikan sehingga penelitian TAS dapat terlaksana sesuai tujuan. 3. Noto Widodo M. Pd dan Ibnu Siswanto M. Pd selaku Penguji Utama dan Sekertaris yang memberikan koreksi perbaikan secara komperhensif terhadap TAS ini. 4. Martubi M. Pd. MT selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif dan Noto Widodo M. Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif beserta dosen dan staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya TAS ini. viii 5. Dr. Moch Bruri Triyono M. Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 6. Prof. Dr. Rochmat Wahap, MA selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 7. H. Rahmat Raharja, S. Pd, M. Pdi sebagai Kepala Sekolah SMK Ma’arif 1 Wates yang telah memberikan izin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian TAS ini. 8. Para guru dan staf Ma’arif 1 Wates yang telah memberikann bantuan, memperlancar pengambilan data selama proses penelitian TAS ini. 9. Siswa XII TSM SMK Ma’arif 1 Wates yang telah menjadi responden dalam pengambilan data TAS. 10. Teman-teman kelas C Pendidikan Teknik Otomotif 2010 yang banyak memberikan semangat dan dukungan. 11. Seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya proposal Tugas Akhir Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan semoga tulisan ini bermanfaat. Yogyakarta, Mei 2015 Penulis Andry Febriansah 10504249001 ix DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL.............................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ ........ii SURAT PERNYATAAN ................................................................................ ........iii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ........iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... ........v HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ........vi ABSTRAK..................................................................................................... ........vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... .......viii DAFTAR ISI.................................................................................................. .........x DAFTAR TABEL ........................................................................................... ........xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ........xiii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... .......1 A. Latar Belakang....................................................................................... .......1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................... .......8 C. Batasan Masalah ................................................................................... ......10 D. Rumusan Masalah ................................................................................. ......10 E. Tujuan Masalah..............................................................................................10 F. Manfaat Penelitian..........................................................................................10 BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... ......12 A. Kajian Teori............................................................................................ ......12 1. Kurikulum........................................................................................... ......12 2. Implemensi Kurikulum........................................................................ ......16 B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... ......25 C. Kerangka Berfikir ................................................................................... ......29 BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... ......33 A. Jenis dan Desain Penelitian................................................................... ......33 B. Lokasi Penelitian.................................................................................... ......34 C. Defenisi Oprasional Variabel Penelitian ................................................. ......34 D. Subjek Penelitian ................................................................................... ......36 E. Metode Pengumpulan Data ................................................................... ......37 F. Instrumen Penelitian .............................................................................. ......39 G. Validasi Instrumen ................................................................................. ......42 H. Teknik Analisis Data .............................................................................. ......44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... ......46 A. Deskripsi Setting Penelitian ................................................................... ......46 x 1. Profil Sekolah..................................................................................... ......46 2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ............................................................ ......47 3. Struktur Kurikulum ............................................................................. ......48 4. Data Pendidik dan Kependidikan ............................................... ......50 B. Hasil Penelitian ...................................................................................... ....51 1. Perencanaan KTSM Honda ............................................................... ....51 2. Implementasi KTSM Honda ............................................................... ....61 3. Hasil Observasi.................................................................................. ....67 4. Hasil Pengisian Angket ...................................................................... ....72 C. Pembahasan.......................................................................................... ....75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ ....85 A. Kesimpulan ............................................................................................ ....85 B. Saran ..................................................................................................... ....87 DAFTAR PUSTAKA xi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Kisi-kisi Penelitian .................................................................................... 41 Tabel 2. Tabel & Struktur Kurikulum KTSM Honda yang Dipakai ........ ........47 Tabel 3. Tabel Tenaga Pendidik SMK Ma’arif 1 Wates 2014............... ........49 Tabel 4. Tabel Tenaga Kependidikan SMK Ma’arif 1 Wates 2014....... ........49 Tabel 5. Tabel Guru Produktif Jurusan Otomotif SMK Ma’arif 1 Wates 2014.......................................................................................................... ....49 Tabel 6. Tabel Deskripsi Data Pelaksanaan KTSM Honda pada Pembelajaran Produktif di SMK Ma’arif 1 Wates ................................. ........71 Tabel 7. Data Proses Pembelajaran yang Dinilai oleh Siswa .............. ........73 Tabel 8. Pengkategorian Proses Pembelajaran yang Dinilai Oleh Siswa......73 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Insturmen Penelitian Lampiran 2 Hasil Validasi Instrumen Lampiran 3 Hasil Wawancara Kepala Sekolah Lampiran 4 Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang kurikulum Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkian Kelistrikan dan Instrumen Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Gas Buang Lampiran 7 Hasil Observasi Guru Mata Pelajaran Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkian Kelistrikan dan Instrumen Lampiran 8 Hasil Observasi Guru Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Gas Buang Lampiran 9 Hasil Observasi Guru Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Suspensi (Guru1) Lampiran 10 Hasil Observasi Guru Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Suspensi (Guru2) Lampiran 11 Hasil Observasi Guru Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin Lampiran 12 Hasil Observasi Sarana dan Kelembagaan SMK Ma’arif 1 Wates Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian Lampiran 14 Surat Permohonan Proyek Akhir/Tugas Skripsi Lampiran 15 Form Bimbingan Proyek Akhir/Tugas Skripsi Lampiran 16 Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda Lampiran 17 Bukti Selesai Revisi Proyek Akhir D3/S1 xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya dan upaya untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bidang pendidikan, terutama mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang semakin berperan dalam menampilkan dirinya yang memiliki kompetensi, tangguh, kreatif, mandiri dan profesional. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 memuat pengertian pendidikan, dimana : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Ini berarti bahwa pendidikan penting dalam mengembangkan, pola pikir maupun spritual pribadi individu. Kini semakin disadari bahwa pendidikan memainkan peran dalam drama kehidupan dan kemajuan umat manusia. Pendidikan merupaka mempengaruhi suatu kemampuan, kekuatan kepribadian yang dan dinamis kehidupan dalam individu dipertemuan dan pergaulannya dengan sesama dan dunia, serta dalam hubungannya dengan Sang Pencipta. 1 Menurut Tilaar, pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis pokok, yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi atau efisiensi eksternal, elitisme dan manajemen. Lebih lanjut Tilaar dalam Mulyasa bahwa sedikitnya ada tujuh masalah pokok sistem pendidikan nasional: (1) menurunnya akhlak dan moral peserta didik, (2) pemerataan kesempatan belajar, (3) masih rendahnya efisiensi internal sistem pendidikan, (4) terjadinya degradasi moral peserta didik, (5) status kelembagaan, (6) manajemen pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional, dan (7) sumber daya yang belum profesional (Mulyasa, 2003:4). Menghadapi hal tersebut, perlu dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan nasional secara menyeluruh, terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Untuk itu kegiatan belajar harus dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skill atau life competence) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik. Sejak tahun 2008 UNESCO telah mengemukakan dua basis landasan : pertama, pedidikan harus diletakkan pada empat pilar yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar hidup dalam kebersamaan (learning to life together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be), kedua, belajar seumur hidup (life long learning). Dengan demikian peserta didik diharapkan mempunyai kemampuan dan keunggulan dan siap bersaing dalam kehidupan bermasyarakat serta dunia kerja. 2 Untuk kepentingan peningkatan kualitas pendidikan, perlu perubahan yang mendasar dalam sistem pendidikan nasional, yang dipandang oleh berbagai pihak sudah tidak efektif dan tidak mampu lagi memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta didik untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Perubahan mendasar tersebut berkaitan dengan kurikulum, yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan lain (Mulyasa, 2002:7). Dalam sistem pendidikan formal, kurikulum memiliki peran yang sangat strategis karena ia menghubungkan idealisme cita-cita pendidikan dengan kenyataan/praktik pendidikan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik (UU No. 20 Tahun 2003). Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pada awal tahun 2013 ini telah di uji cobakan kurikulum model terbaru yaitu kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menambah kualitas pendidikan di masa yang akan datang. Pada tahun sbelumnya yaitu tahun 2006 s/d sekarang masih memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai acuan dalam pendidikan. Pada Kurikulum KTSP ini guru 3 diberikan keleluasaan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Pengembangan Kurikulum KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Kurikulum KTSP ini sangat cocok untuk setiap sekolah dengan berbagai kondisi serta lingkungan yang beragam di Indonesia. Kurikulum biasanya telah ditentukan oleh lembaga kependidikan milik pemerintah dan akan diterapkan pada setiap sekolah yang ada di Indonesia. Baik itu dalam lingkup Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Akan tetapi ada suatu perusahaan/industri yang telah membuat sebuah kurikulum yang akan digunakan untuk SMK, khususnya SMK jurusan Teknik Sepeda Motor. Kurikulum ini dibuat dengan kerjasama antara industri dan juga lembaga pendidikan. Kurikulum ini hanya diberikan dan digunakan oleh SMK-SMK yang bekerjasama pada instansi tertentu saja dan tidak sembarang sekolah dapat menggunakannya. Hal ini dilakukan agar sistem pembelajaran yang ada sejalan dengan keinginan industri sebagai mitra mereka, serta tetap memenuhi standar pendidikan nasional. 4 Kurikulum hasil kerjasama ini biasanya tetap harus memenuhi standar yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan. Dalam pendidikan tingkat SMK hal ini sangat membantu dikarenakan SMK merupakan sekolah dengan pendidikan yang kompleks, dengan salah satu tujuannya adalah mencetak lulusan-lulusan yang siap menghadapi dunia kerja yang sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu instansi yang telah ikut memajukan pendidikan adalah PT. Astra Honda Motor (AHM). PT. AHM merupakan salah satu produsen sepeda motor terbesar di Indonesia. Beberapa tahun yang lalu PT. AHM telah mengembangkan kurikulum baru khusus sepeda motor, yaitu Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) untuk Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu bentuk dukungan AHM terhadap kemajuan dunia pendidikan di Tanah Air. Pengembangan KTSM Honda ini dilakukan dengan memadukan Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar (SK-KD) yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dengan materi Pelatihan Mekanik Tingkat 1 (PMT1) Honda yang juga menjadi materi pelatihan dan uji kompetensi mekanik di bengkel Station (AHASS). resmi Astra Dengan materi Honda KTSM Authorized Honda ini, Service diharapkan pembelajaran tentang teknik sepeda motor terhadap siswa SMK yang menerapkan kurikulum ini akan lebih terarah sebagai mekanik yang berkualitas (Kompas, 2012). SMK MA’ARIF 1 Wates merupakan salah satu sekolah yang bekerja sama dengan PT. AHM agar dapat meningkatkan kualitas pendidikannya. Dalam kerja sama ini SMK MA’ARIF 1 Wates telah 5 membuka jurusan baru yaitu jurusan sepeda motor atau yang sering disebut Teknik Sepeda Motor (TSM) dengan bantuan PT. AHM. Terdapat tiga kelas di jurusan ini dan semua kelas menerapkan Kurikulum KTSM Honda. SMK MA’ARIF 1 Wates telah memulai jurusan barunya ini pada tahun 2011. Sekarang merupakan tahun ketiga dan beberapa saat lagi akan meluluskan lulusan-lulusan dari jurusan tersebut. Keberhasilan kurikulum ini akan diuji beberapa saat lagi setelah lulusan jurusan ini telah dihasilkan. Kurikulum KTSM Honda merupakan kurikulum yang tidak biasa dan tidak setiap sekolah dapat mengimplementasikan kurikulum tersebut di sekolah mereka. Dari sedikitnya informasi yang ada, serta ketatnya pihak Honda dalam pemberian informasi mengenai kurikulum ini membuat kurikulum ini menjadi sulit untuk berkembang. Dalam penerapannya, guru-guru yang ditunjuk sebagai tenaga pengajar di jurusan ini mengalami kesulitan dalam beradaptasi menggunakan kurikulum ini dikarenakan informasi yang didapat hanya satu arah, yaitu dari pihak Honda. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada 19 maret dan 3 April 2014, ada lima guru produktif di SMK MA’ARIF 1 Wates dan dari kelima guru tersebut baru satu guru yang telah diberi pelatihan oleh pihak Honda terkait dengan penerapan kurikulum tersebut. Pelatihan itu pun baru dilaksanakan beberapa bulan yang lalu. Empat orang guru lainnya belum mendapatkan pelatihan dari pihak Honda sejak pertama kali dimulai kelas Honda ini pada 2011 yang lalu. Dari kelima orang guru tersebut juga diketahui bahwa dua diantaranya mempunyai latar belakang pendidikan 6 yang tidak sesuai dengan jurusan yang mereka ajar. Kurangnya pelatihaan serta tidak sesuainya latar belakang pendidikan menjadikan beberapa guru mengelami sedikit kesulitan dalam pengimplimentasian kurikulum ini. Diperlukan pengalaman yang cukup serta wawasan yang luas bagi guru untuk mengimplimentasikannya karena pedoman yang didapat hanya dari panduan buku tertulis. Dari observasi ini juga didapatkan informasi bahwa kurikulum KTSM Honda ini tidak sepenuhnya diimplementasikan di SMK MA’ARIF 1 Wates. Kurikulum yang digunakan sebagai acuan pembelajaran di SMK MA’ARIF 1 Wates merupakan paduan antara Kurikulum KTSM Honda dengan Kurikulum KTSP dari Diknas Pendidikan. Kurikulum ini dibuat oleh sekolah berdasarkan dari kebutuhan siswa yang ada di SMK MA’ARIF 1 Wates. Kendala yang dihadapi saat pengimplimentasian kurukulum KTSM Honda ini adalah saat mempersiapkan proses pembelajaran berupa Rencana Proses Pembelajaran (RPP) dan silabus yang sesuai dengan nilai karakter Kurikulum KTSM Honda. Sosialisasi yang kurang oleh pihak Honda membuat guru di SMK MA’ARIF 1 Wates kurang memahami pembuatan RPP dan Silabus yang memuat pendidikan karakter. Untuk ketersediaan media pembelajaran, sumber belajar dan sarana prasarana sebagai penujang pembelajaran SMK MA’ARIF 1 Wates mendapatkan bantuan dari pihak Honda. Pada proses pembelajaran serta pemanfaatan peralatan praktek masih ada beberapa guru yang mengalami kendala, hal itu disebabkan guru yang belum 7 mengikuti pelatihan dari pihak Honda dan ketidak sesuaian latar belakang pendidikan guru tersebut. Pada penilaian hasil belajar siswa yang sesuai dengan Kurikulum KTSM Honda, guru dituntut untuk melaksanakan sesuai dengan kompetensi dari Honda. Penilaian yang dilakukan dimulai dari persiapan, proses dan hasil. Apabila ada salah satu dari proses itu yang tertinggal maka penilaian akan dianggap kurang bahkan tidak lulus. Hal ini sulit untuk diterapkan di SMK tanpa peroses pembelajaran yang baik dan juga kompeten. Maka dari itu guru tidak menerapkan penilaian yang begitu ketat. Penilaian yang dilakukan agak sedikit berbeda. Walaupun terdapat berbagai kendala dalam pengimplementasian Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) ini, SMK MA’ARIF 1 Wates tetap berusaha agar kurikulum tersebut dapat berjalan dengan baik dan menghasilkankan lulusan-lulusan yang baik. Berdasarkan dari informasi tersebut, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) Kelas Teknik Sepeda Motor DI SMK MA’ARIF 1 WATES”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, masalah yang dapat diidentifikasi diantaranya : 1. KTSM Honda sulit dikembangkan dikarenakan sedikitnya informasi serta ketatnya pihak Honda dalam pempublikasian Kurikulum ini. 8 2. Dalam penerapannya, guru-guru yang ditunjuk sebagai tenaga pengajar di jurusan ini mengalami kesulitan dalam beradaptasi menggunakan kurikulum ini dikarenakan informasi yang didapat hanya satu arah, yaitu dari pihak Honda. 3. Dari lima orang guru mata pelajaran produktif, baru satu orang yang diberikan pelatihan oleh pihak Honda. 4. Dari kelima orang guru mata pelajaran produktif diketahui bahwa dua diantaranya mempunyai latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan jurusan yang mereka ajar. 5. Kurangnya pelatihan dan tidak sesuainya latar belakang pendidikan menyebabkan beberapa guru mata pelajaran produktif mengalami sedikit kesulitan dalam pengimplementasian kurikulum ini. 6. Kurikulum KTSM Honda ini tidak sepenuhnya diimplementasikan di SMK MA’ARIF 1 Wates. Kurikulum yang digunakan sebagai acuan pembelajaran merupakan paduan antara Kurikulum KTSM Honda dengan Kurikulum KTSP dari Diknas Pendidikan. 7. Kurangnya sosialisasi oleh pihak Honda menyebabkan guru di SMK Ma’arif 1 Wates kurang memahami pembuatan RPP dan Silabus yang memuat pendidikan karakter Kurikulum KTSM Honda. 8. Masih ada beberapa guru yang mengalami kendala dalam proses pembelajaran serta pemanfaatan peralatan praktek. 9. Implementasi Kurikulum KTSM Honda jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates. 9 C. Batasan Masalah Pada penelitian ini hanya dibatasi pada Implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) di SMK MA’ARIF 1 Wates. Adapun yang diteliti pada perencanaan serta penerapan Kurikulum KTSM Honda di SMK MA’ARIF 1 Wates tahun ajaran 2014/2015. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan Kurikulum KTSM Honda yang dilakukan sekolah pada jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates ? 2. Bagaimanakah implementasi Kurikulum KTSM Honda pada jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates ? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perencanaan KTSM Honda yang dilakukan sekolah pada jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates. 2. Untuk mengetahui implementasi KTSM Honda jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan MA’ARIF 1 Wates dan sekolah SMK lainnya. 10 a. Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan informasi untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan pengembangan yang beorientasi pada masa depan, utamanya pada pelaksanaan Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda). b. Sebagai masukan untuk senantiasa meningkatkan kinerja yang profesional bagi kepala sekolah dan dewan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum KTSM Honda. 2. Bagi pemerintah dan industri a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah kebijakan dalam melakukan inovasi terhadap implementasi pelaksanaan Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat. b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pembinaan yang kontinue dan berkesinambungan terhadap pelaksanaan Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda). 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum Kata kurikulum muncul pertama pada kamus Webster pada tahun 1856, yang digunakan dalam bidang olah raga, yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta mulai awal sampai akhir atau mulai start sampai finish. Carter V.Good dalam Dictionary of Education, menyebutkan bahwa kurikulum adalah sejumlah materi pelajaran yang harus ditempuh dalam suatu mata pelajaran atau disiplin ilmu tertentu, seperti kurikulum Pendidikan Bahasa Arab, kurikulum Pendidikan Bahasa Inggris atau kurikulum Ilmu Pengetahuan sosial. Kurikulum dibedakan antara kurikulum sebagai rencana (curriculum plan) dengan kurikulum fungsional (functioning curruculum). Menurut Beauchamp “A curriculum is a written document which may contain many ingredients, but basicaly it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school”. Ia menekankan bahwa kurikulum adalah suatu rencana pendidikan atau pengejaran. Kurikulum bukan hanya merupakan rencana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional yang beroperasi dalam kelas yang memberi pedoman mengatur lingkungan kegiatan yang berlangsung dalam kelas. Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum (curriculum document or inert curriculum), sedangkan kurikulum yang dioprasikan dikelas merupakan kurikulum fungsional 12 (functioning, live or operative curriculum) (Zaini, 2009: 1-8). Berdasarkan definisi tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa kurikulum merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu yang direncanakan, disusun dan diatur untuk dilaksanakan oleh sekolah. Kurikulum terdiri dari: (1) rancangan kurikulum, yaitu buku pedoman rencana pendidikan atau pengajaran; (2) pelaksanaan kurikulum, yaitu sesuatu yang berfungsi mengatur kegiatan di dalam kelas; (3) evaluasi kurikulum, yaitu penilaian terhadap hasil pendidikan. Fungsi kurikulum dalam Pendidikan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kurikulum merupakan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan oleh sekolah sebagai pedoman untuk melakukan penyesuian, menjaga kesinambungan dan dapat menghindari keterulangan materi, kegiatan pembelajaran maupun kompnen lain dalam proses dan sistem belajar- mengajar. 1. Fungsi kurikulum bagi sekolah sebagai alat untuk mencapai tujuan atau kompetensi pendidikan yang diinginkan serta sebagai pedoman kegiatan pendidikan secara menyeluruh. 2. Fungsi kurikulum bagi anak didik sebagai persiapan untuk mendapatkan pengetahuan baru, program baru dan pengalaman yang dapat dikembangkan secara maksimal seiring perkembangan anak. 3. Fungsi kurikulum bagi pendidik sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar peserta didik. 13 Serta sebagai pedoman untuk melakukan assesmen terhadap peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran. 4. Fungsi kurikulum mengevaluasi bagi kemajuan kepala belajar sekolah anak sebagai didik, dan pedoman sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum dimasa mendatang. Selain itu digunakan untuk menyusun program pelain itu digunakan untuk menyusun program pendidikan, baik yang bersifat intra maupun ekstra kurikuler. 5. Fungsi kurikulum bagi orang tua adalah agar dapat memberikan bantuan kepada pihak sekolah berupa informasi cara belajar anak, keadaan lingkungan anak, kesehatan anak, maupun gejala tidak wajar yang dilakukan anak untuk mencari solusi guna mencapai keberhasilan kurikulum yang dicanangkan oleh pihak sekolah. 6. Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan (stake holders) agar mereka dapat memberikan kontribusi serta saran dan kritik dalam memperlancar proses pembelajaran yng membutuhkan kerjasama dengan masyarakat. Bagi pengguna lulusan sebagai tolak ukur kualitas lulusan (Zaini, 2009: 8-13) Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Honda merupakan kurikulum yang dibuat oleh Honda untuk Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu bentuk dukungan AHM terhadap kemajuan dunia pendidikan di Tanah Air. Pengembangan KTSM Honda ini dilakukan dengan memadukan Standar KompetensiKompetensi Dasar (SK-KD) yang dikeluarkan Dinas Pendidikan 14 dengan materi Pelatihan Mekanik Tingkat 1 (PMT1) Honda yang juga menjadi materi pelatihan dan uji kompetensi mekanik di bengkel resmi Astra Honda Authorized Service Station (AHASS). Dengan materi KTSM Honda ini, diharapkan pembelajaran tentang teknik sepeda motor terhadap siswa SMK yang menerapkan kurikulum ini akan lebih terarah sebagai mekanik yang berkualitas (Kompas, 2012). Hasil kerjasama antara pihak Honda dan SMK Ma’arif 1 Wates Kulon Progo, dalam Kurikulum KTSM Honda dikembangkan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah. Berdasarkan kebutuhan sekolah, rumusan Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum yang diberikan oleh Honda maka, dikembangkanlah Kerangka dasar Kurikulum yang bersifat fundamental yang mampu memberikan dasar bagi pengembangan individu peserta didik secara utuh, baik dari aspek intelektual, moral, sosial, akademik. Berdasarkan struktur kurikulum yang telah ditetapkan, selanjutnya dirumuskan Kompetensi Inti setiap kelas yang menjadi pengikat dari berbagai Kompetensi Dasar. Adanya Kompetensi Inti lebih menjamin terjadinya integrasi Kompetensi Dasar KTSM Honda. Berdasarkan Kompetensi Dasar yang telah direview dan dinyatakan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan maka dikembangkan silabus. Pengembangan silabus dimaksudkan agar ada patokan minimal mengenai kualitas hasil belajar di SMK Ma’arif 1 Wates Kulon Progo. Dalam silabus ditetapkan sebagai patokan 15 minimal adalah indikator yang dikembangkan dari Kompetensi Dasar dan kemudian diramu dalam Materi Pokok. 2. Implementasi Kurikulum Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah “put something into effect” atau penerapan sesuatu yang memberikan efek. Implementasi kurikulum juga dapat dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis (written curriculum) dijelaskan bahwa dalam bentuk implementasi pembelajaran. kurikulum Lebih lanjut merupakan suatu penerapan konsep, ide, program atau tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehinga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah. (Hamalik, 2009: 238) Dengan demikian, implemetasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dalam tahapan pelaksanaan dan sebelumnya, pengelolaan, kemudian sambil diujicobakan senantiasa dengan dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya. a. Tahap-tahap Implementasi Kurikulum Menurut Hamalik, Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. 16 1) Pengembangan program mencakup program tahunan, semester atau caturwulan, bulanan, mingguan dan harian. Selain itu, ada juga program bimbingan dan konseling atau program remidial. 2) Pelaksanaan pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik perubahan dengan perilaku pembelajaran, tugas mengondisikan lingkungannya, kearah yang sehingga lebih terjadi baik. Dalam utama adalah guru yang paling lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik tersebut. 3) Evaluasi proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum catur wulan atau semester serta penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksanaan kurikulum. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum Menurut Mulyasa, Implementasi kurikulum dipengaruhi tiga faktor, yaitu : 1) Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna dilapangan 2) Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, loka karya, penyediaan buku kurikulum dan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.. 17 3) Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum, merealisasikan serta kurikulum kemampuannya (curriculum planning) untuk dalam pembelajaran. Dalam pengimplimentasian kurikulum diperlukan komitmen semua pihak yang terlibat dan didukung oleh kemampuan propesional seperti guru sebagai implementator kurikulum. c. Prinsip-prinsip Implementasi Kurikulum Dalam implementasi kurikulum, terdapat beberapa prinsip yang menunjang tercapainya keberhasilan, yaitu: 1) Perolehan kesempatan yang sama Prinsip ini mengutamakan penyediaan tempat yang memberdayakan semua peserta didik secara demokratis dan berkeadilan, untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Seluruh peserta didik berasal dari berbagai kelompok, termasuk kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan sosial, yang memerlukan bantuan khusus. Begitu pula halnya dengan peserta yang berbakat dan ungul, berhak menerima pendidikan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya. 2) Berpusat pada anak Upayah memandirikan peserta didik untuk belajar dengan penyajian yang disesuaikan 18 dengan tahap-tahap perkembangan peserta didik memalui pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. 3) Pendekatan dan kemitraan Pendekatan yang digunakan dalam pengorganisasian pengalaman belajar berfokus pada kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan mengintregasikan berbagai disiplin ilmu. 4) Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan. d. Pelaksanaan Pembelajaran Menurut pembelajaran Mulyasa, mencakup Pada tiga umumnya kegiatan, yakni pelaksanaan pembukaan, pembentukan kompetensi dan penutup. 1) Pembukaan Pembukaan pembelajaran merupakan suatu kegitan yang dilakukan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya untuk belajar. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam pembukaan pembelajaran adalah pembinaan keakraban dan pretes (tes awal) 2) Pembentukan Kompetensi Pembentukan kompetensi peserta didik merupakan kegiatan inti pembelajaran, antara lain menyangkut peyampaian informasi tentang materi pokok atau materi standar, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman dan 19 pendapat dalam membahas materi standar atau memecahkan masalah yang dihadapi bersama. 3) Penutup Dalam kegiatan penutup ini guru harus berupayah untuk mengetahui pembentukan kompetensi dan pencapaian tujuan pembelajaran, serta pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari, sekaligus mengakhiri kegiatan pembelajaran. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru saat penutupan pembelajaran, antara lain dengan meninjau kembali materi yang telah diajarkan, mengadakan evaluasi dan memberikan tindak lanjut terhadap materi yang dipelajari. e. Unsur-unsur Implementasi Kurikulum Dalam implementasi kurikulum, terdapat berbagai unsur terkait, sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum menerapkan prinsip “Kesatuan dalam Kebijakan dan Keberagaman dalam Pelaksanaan”. Standar nasional disusun oleh pusat dan cara pelaksanaannya dengan masing-masing daerah atau sekolah. Pelaksanaan kurikulum di daerah perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: a) Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. b) Perluasan kesempatan berimprovisasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. 20 dan berkreasi c) Penegasan tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dalam meningkatkan mutu pendidikan. d) Peningkatan pertanggungjawaban (akuntabilitas) kinerja penyelenggaraan pendidikan. e) Perwujudan keterbukaan den kepercayaan dalam pengelolaan pendidikan, sesuai dengan otoritas masingmasing yang dapat membangun kesatuan dan persatuan bangsa. f) Penyelesaian masalah pendidikan sesuai dengan karakteristik wilayah yang bersangkutan. 2) Bahasa Pengantar Pada jenjang pendidikan menengah, bahasa pengantar pembvelajaran untuk mata pelajaran tertentu selain menggunakan bahasa Indonesia juga dapat menggunkan bahasa Inggris, bahasa Arab, atau bahasa asing lainnya untuk mata pelajaran yang relevan. 3) Hari Belajar Jumlah hari belajar dalam satu tahun pelajaran adalah 204 sampai 240 hari, jumlah minggu efektifnya adalah 30 sampai 40 hari dan peraturannya dilaksanakan dengan sistem semester. Peraturan hari efektif diwujudkan dalam kalender pendidikan yang berlaku secara nasional. 4) Kegiatan Kurikulum 21 Kegiatan kurikulum intrakurikuler merupakan dan dikelompokkan ekstrakulikuler. kegiatan menjadi Kegiatan pembelajaran untuk kegiatan itrakurikuler menguasai kompetensi dengan pertimbangan hak-hak dan kewajiban peserta didik, serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bhan kajian dan pembelajaran dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasarkan pada kebutuhan. (Zaini, 2009: 198) 5) Tenaga Kependidikan Guru sekolah menengah adalah guru mata pelajaran yang mempunyai kualifikasi kompetensi mengajar mata pelajaran yang disertifikasi secara periodik. Khusus bagi guru sekolah kejuruan, mereka disyaratkan memiliki sertifikasi kompetensi atau profesi. Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran dan melakukan bimbingan pelatihan. Kepala sekolah bertugas melaksanakan administrasi, pengolaan, pengembangan, serta pengawasan dan pelayanan profesional untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada tiap satuan pendidikan. 6) Sarana dan Prasarana Pendidikan Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran digunakan buku pembelajaran, sarana dan alat belajar yang 22 beraneka ragam yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai dalam kurikulum. 7) Remidial, pengayaan dan Percepatan Belajar Sekolah memberikan layanan begi peserta didik yang mendapat kesulitan belajar melalui kegiatan remidial. Adapun peserta didik yang menuntaskan kompetensi lebuh cepat dari waktu yang ditentukan dapat memperoleh perogram pengayaan, serta dapat mengukuti program percepatan belajar. 8) Bimbingan dan Konseling Sekolah memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik dalam konteks pengembangan kepribadian, sosial, karier dan belajar lanjut. 9) Pengembangan atau Penyusunan Silabus Di berbagai daerah, sekolah mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing, tetapi tetap berdasarkan pada standar kompetensi. Penyusunan silabus dapat dilakukan oleh tim pengembangan kurikulum di daerah dengan melibatkan nara sumber yang ahli di bidangnya. 10) Pengelolaan Kurikulum Standar pengeloalaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi atau efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 23 f. Komponen-komponen Rencana Implementasi Kurikulum Menurut Hamalik, rencana implementasi kurikulum akan mengalami perbedaan dalam sistem sekolah, bergantung pada struktur organisasi dan ruang lingkupnya. Selain itu, rencana implementasi seharusnya didasarkan pada rencana kurikulum jangka panjang, sehingga program yang ada dapat diteliti, direvisi dan diimplementasikan dalam suatu periode waktu (biasanya dibuat dalam jangkan waktu lima tahun). 1) Studi Program Baru Studi tentang program baru ditempatkan pada level distrik atau daerah dan diarahkan oleh sebuah komisi perencanaan yang menjelaskan program baru tersebut untuk dilaksanakan di level sekolah. 2) Identifikasi Sumber Daya Identifikasi sumber daya meliputi tiga area, yaitu buku teks dan bahan pengajara, sumberdaya manusia dan sumber daya pandangan (biaya). 3) Penetapan Peran Deskripsi penerapan dapat membantu guru dalam meningkatkan implementasi tugas-tugasnya. Meskipun guru merupakan pelaksanaan sebuah program, peran kepala sekolah, konsultan dan pengawas dalam mendukung guru tersebut adalah sama pentingnya. 4) Pengembangan Profesional 24 Dalam program orientasi transformasi, fokus pengembangan professional ditunjukan memahami program untuk membantu guru tersebut secara rasional dalam dan menggabungkannya ke dalam program sekolah secara menyeluruh. 5) Penjadwalan Jadwal implementasi digunakan sebagai patokan dalam menilai kemajuan implementasi. Tujuan lain dari penjadwalan adalah memfasilitasi rangkaian kejadian dan mengalokasikan waktu yang tepat untuk menyempurnakan tugas-tugas yang diperlukan. 6) Sistem Komunikasi Sistem komunikasi biasanya terdiri atas dua bagian. Pertama, sistem yang menyebabkan peningkatan informasi di antara guru dan komite pusat. Kedua, sistem informasi yang meliputi jaringan kerja yang menghubungkan kelompok guru, kepala sekolah dan pengembang kurikulum, yang secara teratur saling membagi pengalaman dalam bentuk kelompok pemecahan masalah. 7) Pelaksanaan Monitoring Monitoring bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan implementasi dan menggunakannya untuk memfasilitasi dan mendukung upaya guru. 25 B. Hasil Penelitian Yang Relevan Menurut Muhammad Ribto dalam skripsinya yang berjudul “Implementasi Program Kelas Yamaha SMK Piri 1 Yogyakarta” menyatakan bahwa 1) karekteristik siswa program Kelas Yamaha SMK Piri 1 Yogyakarta pada kategori baik, 2) kompetensi guru program kelas Yamaha SMK Piri 1 Yogyakarta berada pada kategori sangat baik dan kualifikasinya telah memenuhi persyaratan minimal sebagai guru program tersebut, 3) kurikulum yang diterapkan pada program memiliki kompetensi yang lebih diarahkan pada perbaikan dan perawatan sepeda motor Yamaha, 4) sarana dan prasarana yang dimiliki pada kategori sangat baik, 5) pembiayaan program Kelas Yamaha SMK 1 Piri Yogyakarta telah mencukupi semua kebutuhan biaya untuk pelaksanaan pembelajarannya, 6) pengelolaan sebagai masukan program Kelas Yamaha SMK 1 Piri Yogyakarta hanya terlaksana pada aspek perencanaan dan pelaksanaan, sedangkan aspek pengawasan kurang diperhatikan, 7) proses pembelajaran pada program ini belum berjalan ideal karena masih terdapat beberapa aspek yang berada pada kategori tidak baik, 8) penilaian hasil belajar siswa telah dilakukan dengan baik. Dari penelitian ini juga diketahui implementasi program Kelas Yamaha SMK Piri 1 Yogyakarta masih mengalami kendala berupa guru yang belum memiliki sertifikat kompetensi pendidik, inventaris sarana dan prasarana yang kurang baik, kurang terstrukturnya pegawasan terhadap program ini dan pada proses pembelajaran terkendala pada perencanaan proses, kegiatan pendahuluan dan kegiatan penutup. 26 Menurut Farid Wicaksono dalam skripsinya yang berjudul “Implementasi Kurikulum Satuan Pendidkan Pada Kompetensi Keahlian Bangunan Di SMK 1 Sawoo Ponorogo” menyatakan bahwa, 1) Dalam hal penyusunan program pembelajaran SMK Negeri 1 Sawoo dapat dikategorikan baik dalam implementasikan KTSP, ini terbukti dari beberapa hal berikut : a) Pada penyusunan program semester telah disusun menyesuaikan kalender pendidikan dan rancangan kompetensi yang diberikan pada siswa telah di sesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. b) Penyususan silabus dan RPP telah disesuaikan dengan sibalus dan RPP KTSP. c) Untuk modul memang banyak guru di SMK Negeri 1 Sawoo yang belum menyusun, hal ini dikarenakan kurangnya tenaga, waktu dan biaya dalam pembuatan modul dan untuk sementara modul digantikan dengan penggunaan LKS dan kopian ringkasan materi yang diberikan guru. 2) Dalam tahap pembelajaran di SMK Negeri 1 Sawoo juga telah disesuaikan dengan tahap pembelajaran yang sesuai dengan kaidah KTSP, ini terbukti dari beberapa hal berikut : a) Dilakukan pre tes oleh guru di SMK Negeri 1 Sawoo sebelum memulai pelajaran, hal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Pre tes dilakukan secara lisan. b) Metode pembelajaran yang digunakan antara lainmetode ceramah, diskusi dan praktek sehingga siswa dapat aktif saat proses pembentukan kompetensi berlangsung. c) Diakhir pembelajaran juga sudah dilakukan post test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang sudah dijelaskan. Post tes dilakukan secara lisan, 27 tertulis dan praktik sesuai dengan materi. 3) Untuk kondisi media pembelajaran masih kurang, hal ini terbukti dari kurangnya jumlah buku paket penununjang yang dimiliki oleh SMK Negeri Sawoo khususnya buku program keahlian bangunan serta kurangnya jumlah peralatan multimedia sebagai peralatan yang penting dalam pembelajaran KTSP. 4) Pada sistem evaluasinya guru-guru telah mencakup semua rana (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan sudah titetapkan standar keberhasilan untuk setiap matapelajaran, bagi siswa yang belum mencapai standar keberhasilan diadakan program remidi sampai lulus. Menurut Eusabia Floreza Waybin dalam skripsinya yang berjudul “Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Proses Pembelajaran Di SMK Negeri 3 Yogyakarta” menyatakan bahwa, 1) implementasi Kurikulum 2013 dalam perencanaan pembelajaran berada dalam kategori sabagian besar terlaksana dengan mean 71,72, 2) hambatan yang terjadi adalah pembagian materi pembelajaran kedalam jam dan hari effektif sekolah yang rumit, belum adanya sosialisasi Kurikulum 2013 untuk kelompok mata pelajaran produktif, sebagian besar mata pelajaran kelompok program produktif belum ada silabusnya, 3) upayah untuk mengatasinya adalah guru menyesuaikan waktu/jam dan materi yang relevan dengan kondisi di sekolah, melakukan konsultasi dengan Kaprodi, Sekjur, maupundalam forum MGMP, 4) implementasi Kurikulum 2013 dalam pelaksanaan pembelajaran berada dalam kategori sebagian besar terlaksana dengan mean 46,78; 5) hambatan yang terjadi adalah pendekatan scientific approach, project based learning, discovery learning masih sulit diterapkan, terbatasnya bahan ajar dan kurangnya fasilitas 28 sekolah; 6) upayah untuk mengatasinya adalah guru melakukan berbagai pendekatan pembelajaran agar tercipta suasana belajar aktif, memaksimalkan fasilitas KBM; 7) implementasi Kurikulum 2013 dalam penilaian hasil belajar siswa berada dalam kategori sebagian besar terlaksana dengan mean 47,41; 8) hambatan yang terjadi adalah keterbatasan waktu dalam mengamati setiap siswa, belum mengenal secara menyeluruh terhadap siswa, siswa ada yang tidak mengikuti proses KBM, 9) upayah untuk mengatasinya adalah guru mengelompokkan siswa setiap kegiatan pembelajaran dibantu dengan penilaian antarteman, serta penambahan tugas dan diadakannya kegiatan remidial. C. Kerangka Berfikir Salah satu faktor penting yang menunjang perubahan sistem pendidikan di Indonesia adalah kurikulum. Kurikulum merupakan rencana pendidikan atau pengajaran yang mengatur kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Kurikulum berfungsi sebagai alat atau pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengatur kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Kurikulum yang berlaku saat ini adalah hasil pengembangan kurikulum KTSP dan hasil kerjasama dengan PT. AHM, yaitu Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Pelaksanaan kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) merupakan suatu kegiatan melaksanakan dan mengimplementasikan kurikulum yang sudah direncanakan sebelumnya. 29 Pengembangan KTSM Honda ini dilakukan dengan memadukan Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar (SK-KD) yang dikeluarkan Dinas Pendidikan dengan materi Pelatihan Mekanik Tingkat 1 (PMT1) Honda yang juga menjadi materi pelatihan dan uji kompetensi mekanik di bengkel resmi Astra Honda Authorized Service Station (AHASS). Penelitian ini berfokus pada implementasi kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda). Berikut kerangka berfikir dalam penelitian ini. Masalah 1. Bagaimana perencanaan Kurikulum KTSM Honda pada jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates? 2. Bagaimana implementasi Kurikulum KTSM Honda pada jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates? Perencanaan Kurikulum KTSM Honda Kurikulum KTSM Honda Implementasi kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) Pendekatan 1. Alat pengembangan kurikulum atau sarana dan prasarana 2. Elemen kurikulum (RPP, Silabus, Prota, Promes) Hasil Kemampuan guru dalam mengimplikasikan KTSM Honda 30 Sesuai dengan kerangka berfikir diatas peneliti akan melakukan penelitian mengenai permasalahan perencanaan dan implementasi Kurikulum KTSM Honda pada jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates. Implementasi kurikulum KTSM Honda mencakup kegiatan perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan adalah perencanaan kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan oleh pendidik dengan melihat bagaimana perubahanperubahan itu terjadi pada siswa. Perencanaan Kurikulum KTSM Honda mencakup pengumpulan, pembentukan, sistesis, menyeleksi informasi sebagai sumber yang relevan. Perencanaan berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan jenis dan sumber individu yang diperlukan, media pembelajaran yang digunakan, tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga dan sarana yang diperlukan, sistem monitoring dan evaluasi, peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan. Sedangkan implementasi kurikulum adalah kegiatan melaksanakan yang sudah direncakan, seperti pebelajaran di dalam kelas yang merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum yang didalamnya terdapat kegiatan pembelajaran, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat dan kemampuan guru. Berdasarkan permasalahan tersebut untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum KTSM Honda, peneliti mencari tahu terlebih dahulu mengenai kurikulum KTSM Honda dan perencanaan kurikulum KTSM Honda melalui pendekatan pengembangan atau sarana dan prasarana kurikulum dan elemen kurikulum (Silabus, RPP, Prota, 31 Promes). Dari serangkaian kerangka berfikir peneliti maka akan disimpulkan mengenai kemampuan guru dalam mengimplikasikan kurikulum KTSM Honda. D. Pertanyaan Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi pertanyaan peneliti adalah : 1. Bagaimana perencanaan Kurikulum KTSM Honda pada jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates? 2. Bagaiman alat pengembangan kurikulum atau sarana dan prasarana dalam kurikulum KTSM Honda pada Jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates? 3. Bagaiman elemen kurikulum KTSM Honda yang digunakan pada Jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates seperti RPP, Silabus, Prota dan Promes? 4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengimplikasikan KTSM Honda pada Jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates? 5. Hambatan apa yang dialami guru dalam melaksanakan implementasi kurikulum KTSM Honda pada Jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates? 6. Bagaimana upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan implementasi kurikulum KTSM Honda pada Jurusan TSM di SMK Ma’arif 1 Wates? 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan mengunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, hasil pengamatan dan file dokumen. Sedangkan metode penelitain kuantitatif menekankan pada hasil, dimana laporan dibuat dengan lambang dan bilangan sebagai jawaban pasti atas persoalan yang diinginkan dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti akan dihadapkan dengan datadata serta analisis statistika untuk memperoleh hasil penelitian. Dengan demikianpendekatan kuantitatif, yaitu penelitian dimana peneliti akan bekerja dengan angka-angka sebagai perwujudan gejala-gejala yang diamati. Sedangkan pendekatan kualitatif peneliti akan bekerja dengan informasiinformasi data yang cara menganalisinya tidak memerlukan asalisis data satistik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda) pada jurusan Sepeda Motor di SMK MA’ARIF 1 Wates. 33 B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu. Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK MA’ARIF 1 Wates yang beralamat di jalan Puntodewo, Gadingan, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta. C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Implementasi Kurikulum KTSM Honda pada jurusan Teknik Sepeda Motor di SMK MA’ARIF 1 Wates terdiri dari tahapan perencanaan dan tahap penerapan kurikulum dalam pembelajaran. Tahap tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksud untuk membina siswa kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana perubahan yang terjadi pada diri siswa. 2. Penerapan kurikulum dalam pembelajaran yaitu proses penerapan kurikulum dalam bentuk pengaplikasian rencana yang telah dibuat dalam proses belajar-mengajar. Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai akibat hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi kurikulum tertulis dalam bentuk : 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah merupakan Kepala Lembaga yang menaungi sekolah tersebut. Sehingga ia memegang di peranan yang penting dalam 34 keberlangsungan pelaksanaan pendidikan di SMK MA’ARIF 1 Wates. Maka dari pada itu, Kepala Sekolah dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan kurikulum KTSM Honda yang diterapkan pada jurusan Teknik Sepeda Motor. 2. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum menjadi informan, karena memegang informasi dari pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan di sekolah. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum ini dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Dari subjek penelitian ini peneliti memperoleh informasi mengenai implementasi kurikulum KTSM Honda yang dilaksanakan di jurusan Teknik Sepeda Motor. 3. Guru Produktif Jurusan Teknik Sepeda Motor Guru merupakan subjek penelitian yang menjadi informan utama, dimana mereka merupakan pelaksana dari agenda implementasi kurikulum di sekolah. Guru yang dijadikan informan adalah guru produkti jurusan Teknik Sepeda Motor. Dari subjek penelitian ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari imlementasi kurikulum KTSM Honda pada jurusan Teknik Sepeda Motor. 4. Siswa/siswi SMK MA’ARIF 1 Wates Jurusan Teknik Sepeda Motor Siswa/ siswi SMK MA’ARIF 1 Wates Jurusan Teknik Sepeda Motor merupakan output dari implementasi KTSM Honda yang dilaksanakan. 35 Dari subjek penelitian ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari imlementasi kurikulum KTSM Honda pada jurusan Teknik Sepeda Motor. D. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan cara purposive. “Purposive sampling adalah pengambilan sampel suber data dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2010: 300). Dimaksudkan dalam penelitian ini, peneliti mempertimbangkan informasi yang akan dimintai data menyangkut pengetahuannya tentang informasi yang akan digali sehingga akan mempermudah peneliti dalam mempelajari obyek yang diteliti. Peneliti memlih beberapa orang yang dianggap berkompeten serta dipandang tahu untuk dijadikan narasumber utama (key informant) dan narasumber (informant). Narasumber utama dan narasumber akan dijadikan subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yaitu : Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, ketua jurusanteknik sepeda motor dan 5 (lima)orang guru mata pelajaran produktif jurusan Teknik Sepeda Motor (termasuk ketua jurusan teknik sepeda motor) serta 31 (tiga puluh satu) orang siswa jurusan Teknik Sepeda Motor. 36 E. Metode Pengumpulan Data Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami suatu objek. Data penelitian ini diambil dari kurikulum sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor dan hasil observasi dan dokumen pendukung yang ada di sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan dari subyek secara langsung secara lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik wawancara yang dilakukan adalah teknik wawancara yang tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. (Sugiono,2010: 317) Wawancara ini diajukan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum dan guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor terhadap implementasi Kurikulum KTSM Honda dan pembelajaran yang dilaksanakan. 2. Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan, dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi secara langsung, yaitu pengamatan dan 37 pencatatan secara langsung terhadap gejala-gejala yang diselidiki dalam situasi yang sebenarnya. Metode observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kurikulum KTSM Honda selama penelitian, yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan kurikulum tersebut. 3. Dokumentasi Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti dokumen kurikulum sekolah, tujuan pembelajaran, standar isi, standar kompetensi, silabus, RPP, proses pembelajaran, website, buku-buku, majalah, dokumen sekolah yang dianggap bisa menambah data dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mencari data sekolah, data guru dan kurikulum yang dilaksanakan di SMK MA’ARIF 1 Wates. Adapun alasan peneliti menggunakan metode ini karena akan lebih mudah memperoleh data primer yang diperlukan dalam waktu singkat, karena biasanya data ini sudah tersusun dan tersimpan dengan baik (Sugiyono, 2010: 330) 4. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket akan disebarkan kepada siswa jurusan Teknik Sepeda Motor yang merupkan hasil dari pengimplementasian KTSM Honda, untuk melihat apakah pengimplimentasian KTSM Honda telah berjalan baik. 38 F. Instrumen Penelitian 1. Wawancara Wawancara digunakan untuk mendapatkan data lebih mendalam dari responden dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada responden. Pertanyaan yang diberikan sesuai dengan informasi atau data yang diperlukan oleh peneliti. Wawancara ini dilakukan pada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan 5 guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor. 2. Observasi Pada tahapan ini mengungkapkan proses implementasi KTSM Honda pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru produktif jurusan Speda Motor berupa sistematika pembelajaran. Instrumen yang akan digunakan pada tahap ini yaitu observasi langsung terhadap pembelajaran di kelas. untuk mengukur variabel sistematis pembelajaran digunakan lembar observasi sebagai alat evaluasi. Instrumen untuk menjaring data variabel sistematika pembelajaran ini disusun berdasarkan landasan teori. Indikator instrumen program pembelajaran sesuai ketentuan di atas meliputi penentuan tahapan pendahuluan dalam pembelajaran, merumuskan tahapan kegiatan inti dengan menentukan metode dan alat pembelajaran, serta menentukan tahapan kegiatan penutup pembelajaran. Tahap ini bertujuan untuk memperkuat hasil wawancara, sehingga hasil yang ditemukan dari penelitain ini benar-benar dapat dipercaya. 39 Dalam observasi peneliti melakukan pengecekan di lapangan mengenai proses pembelajaran di kelas. walaupun sebagai pendukung cross check, hasil observasi sangat mempengaruhi hasil penelitian. 3. Dokumentasi Tahap penelitian ini yaitu mengungkap proses penilaian dari hasil belajar yang telah dilaksanakan. Teknik dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan dokumentasi berupa silabus RPP. Dokumen merupakan bukti fisik dari kegiatan/ program yang dilaksanakan. 4. Angket Angket untuk mengukur pemahaman guru mengenai pembelajaran dalam implementasi KTSM honda. Angket terdiri atas 35 butir pertanyaan yang ditanyakan kepada responden yaitu guru. Angket yang digunakan menggunakan sekala Guttman melalui dua alternatif jawaban yaitu “ya” dan “tidak”. Jawaban “ya” jika pertanyaan atau pernyataan dalam angket sesuai dengan kondisi atau situasi dilapangan. Sedangkan jawaban “tidak”, jika pernyataan atau pertanyaan dalam anget tidak pernah dilakukan atau tidak sesuai. Angket juga digunakan untuk mengukur sejauh mana implementasi KTSM Honda yang dilakukan oleh guru-guru di kelas. Angket ini terdiri dari 23 butir pertanyaan yang diberikan kepada responden yaitu siswa. Angket ini mangunakan Skala likert yang memuat 4 (empat) plihan 40 jawaban, yaitu Sering, cukup, jarang, dan tidak pernah, dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Untuk lebih memfokuskan data penelitian yang akan diteliti, maka peneliti membuat kisi-kisi penelitian sebagai pedoman pengumpulan data dalam penelitian.Kisi-kisi ini digunakan menyeluruh pada metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan angket. Tabel dibwah ini merupakan uraian dari kisi-kisi penelitian. Tabel 1. Kisi-kisi Penelitian No 1 Deskripsi Data Perencanaan KTSM Honda Indikator 1. Pemahaman tentang KTSM Honda 2. Tujuan dan sasaran KTSM Honda 3. Sarana dan prasarana Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Kepala Sekolah Wawancara untuk proses pembelajaran jurusan Teknik Sepeda Motor 1. Pemahaman tentang KTSM Honda 2. Proses perencanaan KTSM Honda 3. Tujuan dan sasaran KTSM Honda 4. Sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran jurusan Teknik Sepeda Motor Honda 5. Pembuatan program pembelajaran 1. Pemahaman tentang KTSM Honda 41 Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Wawancara Guru Mata Pelajaran Wawancara, Bersambung Sambungan 2. Proses perencanaan KTSM Honda 3. Tujuan dan sasaran KTSM Honda 4. Sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran jurusan Teknik Sepeda Motor 2 Implemtasi KTSM Honda 5. Pembuatan program pembelajaran 1. Pelaksanaan proses pembelajaran 1. Pelaksanaan proses pembelajaran 1. Pelaksanaan proses pembelajaran 2. Strategi dan metode pembelajaran 3. Media pembelajaran 4. Bahan ajar 5. Evaluasi pembelajaran 1. Pelaksanaan proses pembelajaran Produktif Jurusan Teknik Sepeda Motor Honda Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Guru Mata Pelajaran Produktif Jurusan Teknik Sepeda Motor Honda Siswa Jurusan Teknik Sepeda Motor Honda Observasi, Dokumentasidan angket Wawancara Wawancara Wawancara, Observasi, Dokumentasi dan angket Angket G. Validasi Instrumen Menurut Moleong (2010:321) teknik keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validasi) dan keandalan (realibilitas) menurut versi ‘positivisme’ dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri. 42 1. Validasi Instrumen Angket Validasi instrumen angket dilakukan secara logis dan empiris melalui validitas konstruk. Validitas logis yaitu mencakup validitas ini pertanyaan yang ditentukan atas dasar pertimbangan (judgement) dari pakar. Sementara empiris melalui ujicoba untuk menghubungkan performansi sebuah angket lainnya. Instrumen ini dikonsultasikan dengan ahlinya. Validitas konstruk berorientasi pada pemeriksaan butir instrumen guna menetapkan apakah butir-butir tersebut cocok untuk menaksur unsurunsur konstruk variabel. 2. Validitas InstrumenObservasi Validitas instrumen observasi menggunakan validitas logis yang dilakukan untuk validitas isi. Hal ini untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan dalam penelitian telah mencerminkan keseluruhan aspek yang akan diukur. Validasi instrumen observasi dilakukan oleh para ahli dibidangnya. 3. Validitas Instrumen Dokumentasi Validitas instrumen dokumentasi dilakukan untuk memvalidasi isi, yaitu untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah mencerminkan keseluruha aspek yang akan diukur. Validasi instrumen dokumentasi dilakukan oleh para ahli dibidangnya. 43 H. TeknikAnalisis Data 1. Analisis Deskriptif Kuantitatif Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka data yang diperoleh dari lapangan berdasarkan hasil pengisian angket dikumpulkan dan diseleksi, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Analisis deskriptif secara kuantitatif menggunakan teknik analisi distribusi frekuensi (presentase) kemudian dideskripsika dan diambil kesimpulan tentang masing-masing komponen atas dasar jawaban yang diberikan oleh responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantatif dimana setelah data terkumpul, kemudian diklasifikasi dengan menggunakan presentase dengan rumus sebagai berikut (Anas, 2005: 43): − Ket : 1 × 100% F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N : Number Of Cases (Jumlah Frekuensi/banyaknya individual) P : Angka presentase 2. Analisis Deskripsi Kualitatif Analisis deskriptif secara kualitatif bertujuan memberikan gambaran secara mendalam tentang implementasi KTSM Honda di SMK 44 Ma’arif 1 Wates. Analisis hasil secara kualitatif ini dilakukan dengan cara mendeskripsikandata yang telah dibuat dalam analisis kualitatif, dengan mencocokkan kebenaran datanya melalui wawancara dan observasi. 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian 1. Profil Sekolah Kebutuhan Sumber Daya Manusia yang bermutu khusus tenaga kerja akademik dan professional kelas menengah terus meningkat. Tantangan dan persaingan kerja di lapangan membutuhkan kualifikasi dan spesifikasi keterampilan, teknis dan praktis yang kongkrit disamping sikap mental/akhlakkul karimah yang mantap dari calon tenaga kerja. Kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan memperbanyak jumlah SMK baik secara kualitas maupun kuantitas semakin memberikan prospek yang cerah terhadap alumni Sekolah Menengah Kejuruan. SMK Ma’arif 1 Wates didirikan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Kulon Progo pada tahun 1985 (dahulu STM Ma’arif Wates) dengan SK Menteri Pendidikan No: 025/H/1986, adalah solusi terbaik untuk menjawab realitas permasalahan tersebut. SMK Ma’arif 1 Wates mempunyai Visi “Menjadi SMK Unggulan yang mampu menghasilkan tamatan menjadi teknisi muslim yang tangguh, handal dan profesional. Dengan Visi tersebut siswa SMK Ma’arif 1 Wates sengaja disiapkan menjadi tenaga kerja dan teknisi yang produktif, terampil, mandiri dan berakhlakul karimah/berkarakter sehingga mampu bersaing dan menjawab tantangan perkembangan teknologi dieraglobalisasi. 46 2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a. Visi Menjadi SMK Unggulan yang mampu menghasilkan tamatan menjadi teknisi muslim yang tangguh, handal dan professional serta mampu mengamalkan dan mengembangkan aqidah Islam Ala Ahlussunnah Waljima’ah b. Misi 1) Melaksanakan proses pendidikan dan latihan secara tetib dan professional dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap serta lingkungan yang bersih, nyaman dan aman. 2) Menciptakan suasana dan lingkungan sekolah bernuansa Teknologi dan Industri. 3) Melaksanakan kerja sama yang baik dan harmonis dengan pihak Industri, Masyarakat, Birokrasi, Pesantren dan Stake Holder lain. 4) Melaksanakan pendidikan agama islam dan ke Nuan secara mantap. 47 3. Struktur Kurikulum Tabel 2. Tabel & Struktur Kurikulum KTSM Honda yang Dipakai No A 1 2 3 Kompetensi Kode Komp Mata Pelajaran Normatif 1.1 Pendidikan Agama Islam 1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 1.3 Bahasa Indonesia 1.4 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 1.5 Seni dan Budaya (Seni Musik dan Seni Rupa) Jumlah Adaptif 2.1 Bahasa Inggris 2.2 Matematika 2.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.4 Fisika 2.5 Kimia 2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 2.7 KKPI 2.8 Kewirausahaan Jumlah Produktif 3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan 3.1.1 Memahami Dasar-Dasar Mesin 3.1.2 Memahami ProsesProses Pembentukan Logam 3.1.3 Menjelaskan ProsesProses Mesin Konversi Energi 3.1.4 Menginterprestasikan Gambar Teknik 3.1.5 Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan di Tempat Kerja 3.1.6 Menggunakan Alat-Alat Ukur (Mesuring Tool) 3.1.7 Menerapkan Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkukan Tempat Kerja 3.2 Kompetensi Kejuruan 3.2.1 Melakukan Perbaikan Sistem Hidrolik 3.2.2 Memperbaiki Sistem Gas Buang 3.2.3 Memelihara Baterai Kelas/Semester/Jam/Minggu X XI XII 1 2 1 2 1 2 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 14 14 14 14 13 13 4 5 4 5 4 5 4 5 5 6 5 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 21 2 2 21 2 2 21 2 2 21 2 2 21 2 2 21 021.DKK.01 021.DKK.02 4 021.DKK.03 021.DKK.04 4 021.DKK.05 4 021.DKK.06 021.DKK.07 3 021.DKK.01 3 021.DKK.02 021.DKK.03 4 3 Bersambung 48 Sambungan B 1 3.2.4 Melakukan Overhaul Kepala Silinder 3.2.7 Melakukan Perbaikan Engine Berikut KomponenKomponennya 3.2.5 Melakukan Overhaul Sistem Pendingin dan KomponenKomponennya 3.2.6 Melakukan Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin 3.2.8 Melakukan Perbaikan Kopling Berikut Komponen-Komponen Alat Pengoprasiannya 3.2.9 Melakukan Perbaikan Sistem Transmisi Manual 3.2.10 Melakukan Perbaikan Sistem Transmisi Otomatis 3.2.11 Melakukan Perbaikan Sistem Rem 3.2.13 Melaksanakan Pekerjaan Servis Pada Roda, ban dan rantai 3.2.12 Melakukan Perbaikan Sistem Suspensi 3.2.14 Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian Sistem Kelistrikan dan Instrumen 3.2.15 Melakukan Perbaikan Sistem Starter 3.2.16 Melakukan Perbaikan Sistem Pengisian 3.2.17 Melakuakan Perbaikan Sistem Pengapian Jumlah Muatan Lokal Bahasa Jawa C 1 Pengembangan Diri Stir Mobil 021.DKK.04 021.DKK.07 7 021.DKK.05 5 021.DKK.06 4 4 021.DKK.08 4 021.DKK.09 5 021.DKK.10 5 021.DKK.11 5 021.DKK.13 021.DKK.12 5 021.DKK.14 021.DKK.15 6 3 2 2 52 52 5 021.DKK.16 5 021.DKK.17 4 2 2 2 2 (3)* (3)* Jumlah Total 52 52 52 52 Pada hakekatnya kurikulum dikembangkan sesuai dengan karakter sekolah itu sendiri. Sekolah berhak untuk mengembangkan kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan namun tetap berpijak pada kurikulum dari 49 Diknas Pendidikan Kota Yogyakarta. Begitu pula dengan SMK Ma’arif 1 Wates, yang menggunakan kurikulum KTSM Honda (terlampir pada lampiran 16) sebagai pedoman pembelajaran untuk jurusan Sepeda Motor. 4. Data Pendidik dan Kependidikan SMK Ma’arif 1 Wates Pada sistem sekolah tentunya keberadaan tenaga pendidik dan kependidikan sangatlah berperan penting. Di tangan seorang gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional dan moral serta spiritual. Dengan demikian akan dihasilkan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan globalisasi. Berikut adalah tabel tenaga pendidik dan kependidikan di SMK Ma’arif 1 Wates : Tabel 3. Tabel Tenaga Pendidik SMK Ma’arif 1 Wates 2014 No 1 2 3 4 Kelompok Guru Guru Produktif Guru Adaptif Guru Normatif BK/BP Jumlah Jenjang Pendidikan >S1 S1 D3-D4 60 JLM 15 23 6 29 31 11 19 8 27 17 18 9 13 6 19 4 77 4 79 2 37 4 58 1 21 5 79 Tabel 4. Tabel Tenaga Kependidikan SMK Ma’arif 1 Wates 2014 No 1 Kelompok Guru Guru Produktif Jumlah Jenjang Pendidikan >S1 S1 D3-D4 60 JLM 13 18 2 23 Tabel 5. Tabel Guru Produktif Jurusan Otomotif SMK Ma’arif 1 Wates 2014 No 1 2 Kelompok Guru >S1 Teknik Kendaraan Ringan Teknik Sepeda Motor jumlah 50 S1 7 3 10 Jenjang Pendidikan D3-D4 30,25 26,5 – 30,25 22,27 – 26,5 Skor<22,27 Skor>25,8 22,5 – 25,8 19,2 – 22,5 Skor<19,2 Skor>10,3 8,5 – 10,3 6,7 – 8,5 Skor<6,7 Skor ≥ 66,35 57,5 – 66,35 48,65 – 57,5 Skor ≤ 48,35 74 Skor Pengkategorian 27,32 Cukup 23,03 Cukup 8,39 Kurang 58,74 Cukup Berdasarkan pengkategorian diatas maka diketahui bahwa pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Produktif di SMK Ma’arif 1 Wates mendapatkan score 58,74 atau mendapatkan nilai dengan rata-rata 3 yang masuk dalam kategori “Cukup”. C. Pembahasan 1. Perencanaan KTSM Honda a. Pemahaman Tentang KTSM Honda Perencanaan KTSM Honda yang dilakukan oleh SMK Ma’arif 1 Wates dan guru-guru mata pelajaran produktif juruan Teknik Sepeda Motor sudah dalam kategori baik/cukup. Fakta dilapangan yang penulis peroleh sebagai gambaran awal dari penelitian ini adalah guru memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang KTSM Honda. Hal ini dikarenakan untuk diklat dan pelatihan hanya dikhususkan untuk guru mata pelajaran jurusan Teknik Sepeda Motor Honda dan baru 2 dari 5 orang guru yang mendapatkan pelatihan atau diklat tersebut. Akibatnya banyak guru yang tidak mengetahui secara jelas tentang KTSM Honda serta sistem pengajarannya. b. Proses Perencanaan KTSM Honda Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti bedasarkan angket, observasi dan wawancara. Pelaksanaan perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh SMK Ma’arif 1 Wates adalah dengan dengan mengirimkan untusan dari sekolah untuk ikut dalam pertemuan MGMP Honda sejawa tengah untuk perencanaan KTSM Honda di sekolah. Setelah itu di sekolah akan dibahas lebih lanjut pada setiap awal 75 semester. Jadi sekolah dalam merencanakan kurikulum berusaha mengintegrasi KTSM Honda dengan kurikulum nasional. Pengintegrasian ini tidak hanya sebatas pada materi yang ada, namun juga pada model-model pembelajaran, fasilitas pendukung dan bahan ajarnya. Perencanaan kurikulum yang dilakukan dengan melibatkan warga sekolah terutama guru. Dalam perencanaan kurikulum ini sekolah membentuk tim yang terdiri dari guru, komite sekolah dan pihak Honda. Tim penyusun kurikulum ini bertugas dari awal sampai tersusunnya kurikulum. Hal pertama yang menjadi analisis tim penyusun ini adalah dengan menganalisis kebutuhan yang diperlukan baik dari segi permintaan industri serta kebutuhan dari siswa itu sendri. Setelah itu pihak sekolah mengadakan komunikasi dan kordinasi dengan pihak PT. AHM agar semuanya bisa dijalankan dengan baik. Selain itu pihak sekolah juga menyiapkan tempat praktek/lab, alat-alat praktek, buku-buku penunjang dan juga guru-guru pengampu yang kompeten. Kurikulum dapat digunakan setelah sekolah mengadakan komunikasi dan kordinasi dengan pihak Honda yang telah memberikan masukan dan menyetujui kurikulum yang telah dibuat pihak sekolah. Dari hasil angket diketahui rata-rata guru hanya memenuhi 69% untuk aspek perencanaan KTSM Honda. Hal ini juga terihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, bahwa terdapat 2 orang guru yang belum memenuhi aspek perencanaan diawal semester. Hal ini terjadi selain dikarenakan ada beberapa guru yang belum mendapatkan pelatihan mengenai KTSM Honda, ini juga disebabkan oleh persepsi yang telah tertanam pada guru-guru jurusan Teknik 76 Sepeda Motor Honda, yang beranggapan bahwa perencanaan diawal dalam hal ini pembuatan pererangkat pembelajaran hanya sebagai pelengkap untuk memenuhi dokumen pembelajaran saja. c. Tujuan dan Sasaran KTSM Honda Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SMK Ma’arif 1 Wates, tujuan dari penyelenggaraan KTSM Honda yaitu untuk meningkatkan kualitas lulusan jurusan Teknik Sepeda Motor Honda. Pelaksanaan kurikulum ini sejatinya bertujuan untuk membentuk lulusan yang mampu bersaing didunia kerja. Tujuan tersebut juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah bahwa harapannya dengan pelaksanaan KTSM Honda ini jurusan TSM Honda dapat menjadi jurusan yang terbaik & terstandar, lulusannya memiliki sertifikasi dan kompetensi yang standar AHM, lulusan dapat terserap di dunia kerja dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Berarti sasaran yang dingin dicapai yaitu dengan mengembangkan intelektual, emosional dan spiritual siswa secara utuh, selama mereka mengembangkan potensi dirinya di sekolah. Dan pada akhirnya, siswa mampu bersaing dalam dunia industri saat ini. d. Sarana dan Prasarana Untuk Proses Pembelajaran Jurusan Teknik Sepeda Motor Menurut Hafiz dalam Joko Susilo (2006: 65) Sasaran pendidikan adalah peralatan atau perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pembelajaran. Sedangakan yang dimaksud dengan 77 prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan dan pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah dan jalan menuju sekolah, tetapi juga bisa dimanfaatkan secara langsung untuk proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti menujukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di SMK Ma’arif 1 Wates sudah dikatakan dapat menunjang proses pembelajaran jurusan Teknik Sepeda Motor Honda berdasarkan hasil angket, observasi dan wawancara. Kelengkapan ruangan yang ada, mulai dari ruang kelas, bengkel TSM, ruang multimedia, perpustakaan dan lainya. Kemudian sarana penunjang pembelajaran di kelas dari hasil observasi bahwa sarana yang ada cukup relevan. Mulai dari LCD proyektor, jaringan internet dan fasilitas yang lain. Walaupun demikian, masih ada beberapa sarana yang belum tersedia seperti pralatan praktek untuk mata pelajaran Perbaikan Sistem Gas Buang. Akibat dari tidak adanya sarana tersebut guru terpaksa banyak memberikan pembelajaran teori dan untuk peraktek guru terpaksa menggunkan indra penciuman dan penglihatan. Hal ini dapat sangat membahayakan bagi siswa maupun guru mengingat didalam gas buang terdapat banyak gas berbahaya yang apa bila dihirup langsung dapat mengakibatkan effek sakit dan mual. Dalam hal ini guru telah mengusulkan pralatan praktek kepada pihak sekolah agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik. 78 e. Pembuatan Program Pembelajaran Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti bedasarkan angket, observasi dan wawancara. Dalam pembuatan program yang dilakukan guru jurusan Teknik Sepeda Motor di SMK Ma’arif 1 Wates mengenai KTSM Honda mencakup: Penysusunan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, program tahunan, program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan serta remidial dan program pengembangan diri siswa yang sesuai dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang telah disesuaikan dengan kualifikasi yang diinginkan KTSM Honda. Dalam pembuatan dan penyusunan silabus yang dilakukan oleh SMK Ma’arif 1 Wates adalah dengan cara membahasnya dalam pertemuan antar guru yang biasanya dilakukan setiap awal semester. Setelah silabus dalam pertemuan dibahas setiap guru akan disuruh untuk membuat silabus itu sendiri dan disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam pembuatan RPP yang dibuat oleh guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor digunakan untuk beberapa kali pertemuan. Didalam RPP tersebut sudah terancang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan serta evaluasi yang akan diberikan. Dalam perakteknya 80% guru mengajar dengan cara mengalir saja atau dengan kata lain materi yang diberikan tidak terencana. Hal ini juga didukung dengan hasil angket yang diisi oleh siswa yang menilai pembelajaran yang dilakukan guru. Dari hasil angket ini skor pembelajaran secara keseluruhan adalah 58,74 masuk dalam kategori “cukup”. 79 2. Implementasi KTSM Honda Implementasi KTSM Honda di SMK Ma’arif 1 Wates sudah dalam kategori sangat baik. Ini terlihat dari hasil anget pelaksanaan KTSM Honda pada pembelajaran produktif yang mencapai hasil rata-rata 88% dalam aspek implementasi KTSM Honda. Hasil tersebut dapat dilihat dalam kategori dibawah ini: a. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru-guru mata pelajaran produktif di SMK Ma’arif 1 Wates sudah dalam kategori cukup/baik. Berdasarkan hasil angket siswa yang menilai tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru skor yang dicapai untuk proses pembelajaran adalah 58,74 dan masuk dalam kategori cukup. Skor tersebut didapat dari penilaian 3 indikator utama yaitu pembukaan, inti dan penutupan pembelajaran. Hasil tersebut juga didukung oleh hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dikelas untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung. Dari 3 indikator utama yang dilihat yaitu pembukaan, inti dan penutupan pembelajaran, semua dilakukan oleh guru dengan baik. Akan tetapi dalam inti pembelajaran penyampaian materi guru banyak yang hanya fokus pada metode mengajar dengan metode ceramah sehingga proses balajar mengajar menjadi mono tone dan tidak begitu aktif. Tetapi ada juga guru yang tidak hanya menggunakan metode ceramah tetapi juga mengkolaborasikan dengan metode tanya jawab dan diskusi. Sehingga suasana dikelas menjadi aktif dan tidak mono tone. 80 b. Strategi dan Metode Pembelajaran Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Berbagai pendekatan harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran.metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah perlu memperhatikan akomodasi menyeluruh terhadap prinsip-prinsip KBM seperti : 1) 2) 3) 4) 5) Berpusat kepada anak didik Learning by doing Megembangkan kemampuan sosial Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi Mengembangkan kreatifitas dan keterampilan masalah memecahkan Dalam kegitan pembelajaran di SMK Ma’arif 1 Wates pada jurusan Teknik Sepeda Motor Honda, metode yang sering digunakan seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan praktek langsung. c. Media Pembelajaran Media pada dasarnya merupakan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam rangka untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dikelas. Media dapat berupa segala bentuk alat yang membantu guru menyampaikan materi dalam belajar mengajar. Media yang digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran di SMK Ma’arif 1 Wates khususnya jurusan Teknik Sepeda Motor Honda seperti pengunaan LCD, black board, white board, laptop, power point, alat peraga, komponen sebenarnya dan lain sebagainya yang dapat mendukung proses pembelajaran. 81 d. Bahan Ajar Bahan atau sumber belajar merupakan komponen penting yang digunakan unutuk memberikan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasa tergambar pada isi setiap mata pelakaran yang diberikan aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang ditentukan. Bahan ajar yang digunakan oleh guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor kebanyakan didapat dari buku-buku mengenai Honda seperti Manual Book motor-motor Honda, Part catalog motor-motor Honda, buku pedoman Honda dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan pembelajaran. Sekolah telah menyediakan buku-buku pembelajaran sesuai dengan jurusan Teknik Sepeda Motor Honda. Akan tetapi buku-buku tersebut hanya dapat dipinjam atau dipakai disaat jam pelajaran mata pelajaran tertentu saja dan tidak dapat keluar dari lingkungan sekolah. e. Evaluasi Pembelajaran Penilaian pembelajaran dilakukan oleh masing-masing guru pengampu mata pelajaran. Penilaian pembelajaran diperlukan untuk mengukur sejauh mana pembelajaran dan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan Silabus dan RPP. Evaluasi dilakukan untuk menguji apakah pemahaman guru mengenai kurikulum yang dipakai dalam pembelajaran, sesuai kondisi dan kebutuhan siswa mata pelajaran. Menurut Ella Yulaelawati (2009: 109) penilaian berbasis kelas banyak dianjurkan dalam beberapa kajian pustaka, karena dapat 82 mengumpulkan informasi yang lebih asli atau otentik. Kebutuhan untuk memperoleh informasi autentik mulai dirasakan karena penilaian yang biasa dilakukan pada akhir pembelajaran belum dapat memberikan informasi yang menyeluruh tentang kemampuan peserta didik secara utuh. Penilaian kelas dilakukan dengan melakukan penilaian kognitif dan penilaian afektif serta dipengaruhi juga oleh penilaian psikomotor, yang metodenya meliputi metode: 1) Ulangan Harian Ulangan harian dilakukan setelah proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab siswa. Ulangan harian ini dilakukan beberapakali selama satu semester, sesuai guru bersangkutan. 2) Ujian Mid Semester dan Ujian Akhir Semester Ujian mid semester dan akhir semester dilaksanakan untuk pengujian terhadap materi yang telah diajarkan, pelaksanaan ujian mid semester dan akhir semester yaitu pada pertengahan semester dan akhir semester. Pelaksanaannya telah terjadwal sebelumnya. Ujian mid semester dan akhir semester ini merupakan bukti penilaian kelas terhadap masing masing bidang studi untuk menjadi satu tolak ukur keberhasilan siswa jurusan Teknik Sepeda Motor dalam masing-masing pelajaran produktif. 3) Keaktifan siswa Penilaian keaktifan siswa dilakukan pada saat siswa melakukan proses pembelajaran disetiap pertemuan. Penilaian ini dilakukan dengan melihat keatifan siswa, kemampuan dalam mengutarakan pendapat, penguasaan materi, kekompakan siswa 83 dalam kelompok, presentasi siswa dan sebagainya. Penilaian ini bertujuan agar antara siswa satu dan siswa yang lainya diharapkan bisa saling bertukar pendapat dalam pembelajaran di kelas dan dapat menilai keberhasilan suatu bidang studi bagi siswa. 4) Tugas Individu Tugas individu diberikan guru kepada siswa dalam bentuk pemberian masalah, pembuatan rangkuman, mencari sesuatu hal yang berkaitan dengan materi, dan bisa juga berupa pembuatan makalah atau keliping. Tujuan dari pemberian tugas individu ini agar dapat meningkatkan pemahaman dan mengasah kemampuan siswa terhadap materi yang dipelajari. 5) Tugas Kelompok Tugas kelompok bertujuan sama seperti tugas individu. Namun dalam tugas kelompok lebih menekankan pada kerja sama dan kekompakan individu dalam kelompok. Penugasan kelompok ini berupa presentasi kelompok, pemberian masalah untuk diselasaikan kelompok, mencari materi belajar, atau tugas lainya yang diselesaikan secara kelompok. 6) Ujian Praktek Ujian praktek ini merupakan ujian yang dilakukan siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran praktek yang telah dilakukan. Ujian ini juga diadakan pada Tengah Semester dan Akhir Semester sebelum ujian teori berlangsung. 84 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perencanaan Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda pada jurusan Teknik Sepeda Motor di SMK Ma’arif 1 Wates Perencanaan Kurikulum yang dilakukan di SMK Ma’arif 1 Wates ialah dengan memahami KTSM Honda, di mana tingkat pemahaman guru tentang KTSM Honda ini sudah baik. Tujuan dan sasaran dari pelaksanaan kurikulum ini untuk meningkatkan kualitas lulusan jurusan Teknik Sepeda Motor Honda. Pelaksanaan kurikulum ini sejatinya bertujuan untuk membentuk lulusan yang mampu bersaing didunia kerja. Kesiapan guru dalam melaksanakan kurikulum ini secara mental telah siap. Namun secara kompetensi masih ada 60% guru yang belum bisa dikatakan kompeten, karena belum semua guru mendapatkan pelatihan dari Honda dan membuat guru belum mengerti sepenuhnya mengenai standar kompetensi mengajar Honda. Begitu juga dengan sarana dan prasarana yang ada di SMK Ma’arif 1 Wates sudah dikatakan memadai dan cukup lengkap. Dalam proses perencanaan kurikulum ini sekolah membentuk tim yang terdiri dari guru, komite sekolah dan pihak Honda. Tim penyusun kurikulum ini bertugas dari awal sampai tersusunnya kurikulum. Hal pertama yang menjadi analisis tim penyusun ini adalah dengan menganalisis kebutuhan yang diperlukan baik dari segi permintaan industri serta kebutuhan dari siswa itu sendri. Tim perencana kurikulum membahas hal yang berkaitan langsung dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang termuat dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Setelah itu pihak sekolah mengadakan komunikasi dan kordinasi dengan pihak PT. AHM agar semuanya 85 bisa dijalankan dengan baik. Selain itu pihak sekolah juga menyiapkan tempat praktek/lab, alat-alat praktek, buku-buku penunjang dan juga guru-guru pengampu yang kompeten. Kurikulum dapat digunakan setelah sekolah mengadakan komunikasi dan kordinasi dengan pihak Honda yang telah memberikan masukan dan menyetujui kurikulum yang telah dibuat pihak sekolah. Dalam pembuatan dan penyusunan program pembelajaran dilakukan dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran mulai dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, program tahunan, program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan serta remidial dan program pengembangan diri siswa. Dalam penyusunan silabus Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor masih ada 40% guru yang belum mempersiapkannya pada awal semester dan baru dibuat setalah mengajar atau di tengah bahkan diakhir semester. 2. Implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda Implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda oleh guru mata pelajaran produktif jurusan Teknik Sepeda Motor SMK Ma’arif 1 Wates dalam kegiatan pembelajaran di bagi dalam tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajaran. Pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Produktif di SMK Ma’arif 1 Wates mendapatkan score 58,74 atau mendapatkan nilai dengan rata-rata 3 yang masuk dalam kategori “Cukup”. Media yang digunakan oleh guru mata pelajaran produktif jurusan Teknik Sepeda Motor SMK Ma’arif 1 Wates seperti pengunaan LCD, black board, white board, laptop, power point, alat peraga, komponen sebenarnya dan lain sebagainya yang dapat mendukung proses pembelajaran. Sedangkan untuk metode pembelajaran yang sering digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan praktek langsung. 86 Bahan ajar yang digunakan oleh guru produktif jurusan Teknik Sepeda Motor kebanyakan didapat dari buku-buku mengenai Honda seperti Manual Book motor-motor Honda, part catalog motor-motor Honda, buku pedoman Honda dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan pembelajaran. Sekolah juga telah menyediakan buku-buku pembelajaran sesuai dengan jurusan Teknik Sepeda Motor Honda. Kemudian untuk evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru adalah dengan penilaian kelas, yang dilaksanakan dengan penilaian ulangan harian, ujian Mid dan ujian Akhir Semester teori maupun praktek, tugas kelompok dan individu, keaktifan siswa dan uji kompetensi. B. Saran Guna meningkatkan kualitas pelaksanaan KTSM Honda, khususnya pada pembelajaran produktif jurusan Teknik Sepeda Motor di SMK Ma’arif 1 Wates, maka peneliti menyarankan sebagai berikut : 1. Bagi Guru Produktif Jurusan Teknik Sepeda Motor a. Pada Pembelajaran Teori 1) Sebaiknya guru lebih cermat dan teliti dalam perencanaan waktu pembelajaran, agar semua materi dapat dipelajari dengan maksimal. Karena sering kali guru terkendala oleh waktu liburan, kegiatan sekolah dan kegiatan yang tak terduga, sehingga kegiatan pembelajaran terganggu. 2) Dalam penerapan kurikulum saat pembelajaran guru dianjurkan lebih kreatif dalam menggunakan digunakan,sehingga siswa tidak pembelajaran. b. Pada Pembelajaran Praktek 87 metode jenuh dalam pembeljaran yang mengikuti kegiatan 1) Guru disarankan tetap mendampingi siswa saat pembelajaran praktek berlangsung agar siswa dapat langsung bertanya apabila terjadi kendala saat praktek itu berlangsung dan siswa dapat mengerti dengan cepat 2. Bagi SMK Ma’arif 1 Wates a. Sekolah sebaiknya mengatur jadwal kegiatan sekolah dengan baik, agar kegiatan pembelajaran tidak terganggu oleh aktivitas-aktivitas dadakan yang diadakan oleh sekolah diluar kegiatan pembelajaran. Baik itu kegiatan guru maupun kegiatan siswa. b. Sekolah hendaknya meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran produktif jurusan Teknik Sepeda Motor seperti pelatihan memberikan pelatihan pembelajaran sesuai dengan kompetensi Honda. Agar pembelajaran dapat berjalan sesuai yang digariskan dalam KTSM Honda. 88 Daftar Pustaka Anonim. (2006). Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidiakan Nasional. WIPRESS. Anonim. (2008). UNESCO tentang Landasan Pembelajaran Anonim. (2012), Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda Masuk SMK. Diakses dari http://otofinance.co.id/Pages/themearticle1.aspx?ID=DOC-1605120001&AspxAutoDetectCookieSupport=1, pada tanggal 9 Maret 2014, jam 20.17. Anonim. (2013), AHM Kembangkan Kurikulum Teknik Sepeda Motor. Diakses dari:http://otomotif.kompas.com/read/2013/09/02/9611/AHM.Kembangkan .Kurikulum.Teknik.Sepeda.Motor.di.SMK, pada tanggal 9 Maret 2014, jam 20.19 WIB. Diah Maftuhah. (2008). Pelaksanaan Kurikulum Terpadu Di Madrasah Tsanawiyah Sunan Pandanaran Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. E. Mulyasa. (2002). Managemen Berbasis Sekolah. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. E. Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan Implementasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. E. Mulyasa. (2006). Kurikulum Yang Disempurnakan; Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. E. Mulyasa. (2009). Kurikululum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosadakarya E. Mulyasa. (2013). Implementasi Kurikululum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosadakarya Eusabla Floreza Waybin. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Proses Pembelajaran Di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta Farid Wicaksono. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Kompetensi Keahlian Bangunan Di SMK Negeri 1 Sawoo Ponorogo. Skripsi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta Heri Prasetyo. (2006). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Hasanuddin. (2008). Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di SMK Widya Dharma Turen. Skripsi. Malang : Universitas Islam Negeri Malang Muhammad Joko Susilo. 2008. Kurikulum Yogyakarta: Pustaka Belajar Tingkat Satuan Pendidikan. Muhammad Ribto. 2009. Implementasi Program Kelas Yamaha SMK PIRI 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta Muhammad Zaini. (2009). Pengembangan Kurikulum “Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi. Yogyakarta : Penerbit TERAS Oemar Hamalik. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya. Permendiknas No. 22 Tahun 2005 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Sri Rahayu, Markhamah & Atiqa Sabardila. 2010. Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di SMK NEGERI 6 Surakarta Tahun 2008/2009. Jurnal Penelitian Humanoira, Vol. 11, No. 2, Agustus 2010: 143-153. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukamto MSc. (1988). Perencanaan & Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Syaifulloh. M. Afif. (2012). Implementasi Kurikulum Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jurusan IPS Di Sma N 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta Tim Tugas Akhir Skripsi FT UNY. 2013. Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Lampiran 1 Responden : GURU Implementasi KTSM Honda A. Identitas Responden Nama : NIP : Pelajaran yang di ampu : Jenis Dan Jenjang Pendidikan Otomotif S2/S1/D3/D2 Non Otomotif S2/S1/D3/D2 B. Berilah tanda check ( √ ) untuk menjawab angket dibawah ini Keterangan : 1. Ya, yaitu pertanyaan atau pernyataan dalam angket yang sesuai dengan kondisi atau situasi di lapangan. 2. Tidak, yaitu jika pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak sesuai dengan kondisi atau situasi di lapangan. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pertanyaan/pernyataan Apakah semua guru sudah mengikuti penataran dan pelatihan tentang kurikulum KTSM Honda? Apakah bapak/ibu, sudah menerima pedoman petunjuk dan pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? Untuk mengajar di kelas, apakah bapak/ibu sebagai guru mata pelajaran dituntut untuk menyusun kurikulum sendiri? Apakah sebelum bapak/ibu menyusun kurikulum tersebut ada pengarahan atau petunjuk dari sekolah? Apakah sebelum mengajar bapak mempersiapkan program tahunan, semesteran, mingguan dan harian, remidi dan pengayaan? Apakah kurikulum yang bapak susun diterapkan di kelas yang bapak ampu? Apakah proses pembelajaran yang bapak lakukan sudah sesuai dengan pelaksanaan proses pembelajaran KTSM Honda? Apakah pada silabus tertera kegiatan pembelajaran secara rinci? Apakah indikator yang tercantum di dalam silabus dirumuskan bersama oleh MGMP TSM? Pernahkah bapak /ibu mengkaji SK dan KD secara mandiri? Ya Tidak No Pertanyaan/pernyataan 11. Pernahkah bapak/ibu mengubah, menambah dan atau mengurangi materi pelajaran TSM? Apakah bapak/ibu merancang kegiatan pembelajaran sebagaimana upayah KD? Apakah bapak/ibu merancang kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar, ada kativitas yang dilakukan siswa melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik dan guru? Apakah bapak/ibu merancang kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar, ada kativitas yang dilakukan siswa melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi dengan lingkungan melalui kegiatan luar sekolah? Apakah bapak/ibu merancang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar? Apakah bapak/ibu mengunakan indikator berupa perubahan prilaku sebagai penanda pencapaian KD yang dapat diukur, mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan? Apakah bapak/ibu mengembangkan kegiatan sesuai dengan karakteristik peserta didik? Apakah bapak/ibu mengembangkan materi sesuai dengan karakteristik potensi daerah? Apakah bapak/ibu mengunakan indikator sebagai dasar untuk menyusun alat penilai? Apakah bapak/ibu mengunakan penilaina dengan mengunakan tes dan non tes dalam bentuk tulisan maupun lisan? Apakah bapak/ibu melakukan penilaian melalui pengamatan/observasi? Apakah bapak/ibu melakukan penilaian melalui pengukuran sikap? Apakah bapak/ibu melakukan penilaian melalui penugasan? Apakah bapak/ibu melakukan analisis hasil penilaian melalui program remisi bagi peserta didik yang belum berhasil? Apakah bapak/ibu melakukan analisis hasil penilaian untuk program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan? 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19 20. 21. 22. 23. 24. 25. Ya Tidak Responden : GURU No Pertanyaan/pernyataan 26. Apakah bapak/ibu melakukan penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada alokasi waktu mata pelajaran per minggu? Apakah bapak.ibu melakukan penentuan alokasi waktu dengan mempertimbankan jumlah KD? Apakah bapak/ibu melakukan penentuan alikasi waktu dalam silabus yang merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik? Sudahkah bapak/ibu melakukan penentuan sumber belajar didasarkan pada materi pokok/pembelajaran? Sudahkah bapak/ibu melakukan penentuan sumber belajar didasarkan pada kegiatan pembelajaran? Apakah bapak/ibu membuat RPP unutk bebrapa kali pertemuan untuk pencapaian 1 KD? Apakah bapak/ibu menyusun kegiatan pembelajaran dalam RPP mengacu pada indikator pencapaian kompetensi? Apakah bapak/ibu menentukan alokasi waktu untuk setiap kegiatan didalam RPP? Sudahkan bapak/ibu mengimformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester? Sudahkah bapak/ibu menyerahkan hasil penilaian pada akhir semester kepada kepala sekolah disertai deskripsi singkat tentang tingkat ketercapaia silabus? 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. Ya Tidak Responden : SISWA Implementasi KTSM Honda A. Identitas Responden Nama : NIS : Kelas : Jurusan : B. Berilah tanda check ( √ ) untuk menjawab angket dibawah ini. Keterangan : 1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda √ (centang) untuk jawaban yang menurut anda cocok dengan keadaan yang anda alami. 1 = Tidak Pernah 3 = Cukup 2 = Jarang 4 = Sering No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pertanyaan/pernyataan Bapak/ibu guru masuk tepat waktu saat jam pelajaran. Bapak/ibu guru memberikan kabar saat mereka tidak dapat mengajar. Bapak/ibu guru memberikan tugas saat mereka tidak dapat mengajar. Pada awal pembelajaran bapak/ibu guru membukanya dengan berdoa. Bapak/ibu guru memeriksa kehadiran setiap murid (absensi) pada saat awal pelajaran. Bapak/ibu membahas kembali pelajaran yang telah dipelajari dipertmuan sebelumnya pada awal pembelajaran. Bapak/ibu guru memberikan tugas untuk setiap pertemuan. Bapak/ibu guru memberikan remidi untuk siswa/siswi yang nilainya kurang dalam pelajaran teori. Bapak/ibu guru memberikan ujian untuk setiap bab pelajaran yang telah dilaksanakan. Bapak/ibu guru mengadakan Ujian Tengah Semester. Alternatif Jawaban 1 2 3 4 No Pertanyaan/pernyataan 11. Bapak/ibu guru memberikan instruksi dan penjelasan sebelum melakukan peraktek. Bapak/ibu guru memberikan Job Sheet sebagai pemandu dalam peraktek. Bapak/ibu guru membagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan peraktek. Bapak/ibu guru selalu mendampingi pada saat praktek berlangsung. Bapak/ibu guru menjawab pertanyaan saudara pada saat praktek. Bapak/ibu guru memberikan remidial untuk saudara apabila nilai yang belum mencapai kkm untuk pelajaran praktek. Bapak/ibu guru memeriksa kehadiran setiap murid (absensi) pada saat akhir pelajaran. Bapak/ibu guru meminjamkan buku manual saat praktek berlangsung? Sekolah meminjamkan buku tentang otomotif untuk belajar. Bapak/ibu guru menggunakan mesin dari bengkel honda untuk mengajar praktek praktek. Bapak/ibu guru menggunakan LCD proyektor untuk mengajar Bapak/ibu guru menggunakan papan tulis untuk mengajar Bapak/ibu guru membawa buku saat mengajar teori. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19 20. 21. 22. 23. Alternatif Jawaban 1 2 3 4 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah 1. Bagaimanakah pihak sekolah berkerjasama dengan pihak honda? Kerjasama seperti apa? 2. Sejak kapan sekolah berkerjasama dengan pihak honda? 3. Perihal apa saja yang bapak/ibu persiapkan dalam menerapkan kurikulum KTSM Honda di sekolah? 4. Apakah harapan sekolah dengan melaksanakan Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda (KTSM Honda)? 5. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam pengintegrasian kurikulum KTSM Honda ke dalam kurikulum KTSP? 6. Apakah sekolah membentuk Tim Perencanaan Kurikulum? 7. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan kurikulum? 8. Apakah kurikulum yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan siswa? Seperti apa contohnya? 9. Apakah dalam penyusunan kurikulum disesuaikan dengan program yang akan dilaksanakan sekolah? 10. Apakah dalam perencanaan kurikulum melakukan kerjasama dengan pihak lain? Siapa saja? 11. Dalam pelaksanaan kurikulum KTSM Honda, bagaimanakah cara pengimplementasiannya terkait pembelajaran di kelas? Apakah ada kisikisi khusus dari sekolah dalam pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran di sekolah berhasil? 12. Bagaimana kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum KTSM Honda? Bagaimana kesiapan pembelajaran? Silabus dan RPP sebelum proses 13. Apakah sekolah membentuk Tim Pengembang silabus KTSM Honda? 14. Menurut bapak, apakah dengan adanya program KTSM Honda mampu meningkatkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar? Mengapa? 15. Menurut bapak, apakah guru mampu melaksanakan kurikulum KTSM Honda? 16. Apakah ada kendala yang dirasakan guru dalam pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? Bagaimana mereka mengatasinya? 17. Apakah bapak sebagai Kepala Sekolah menginstruksikan suatu hal dalam pelaksanaan pembelajaran baik dari segi persiapan, pelaksanaan, kegiatan akhir dan juga evaluasi pembelajaran? 18. Secara umum, bagaimanakah evaluasi yang dilakukan sekolah mengenai kurikulum yang dilaksanakan? 19. Bagaimanakah metode evaluasi kurikulum yang digunakan selama pelakasanaan program KTSM Honda? 20. Bagaimana tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi kurikulum? 21. Apakah hasil evaluasi kurikulum bermanfaat bagi guru dan mampu meningkatkan kualitas belajar mengajar? 22. Adakah hambatan yang dialami sekolah dari pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? Bagaimana solusinya? Pedoman Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum 1. Apa arti kurikulum KTSM Honda? 2. Sejak kapan sekolah menerapkan kurikulum KTSM Honda? 3. Bagaimanakah pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dengan mengintegrasikan kurikulum KTSM Honda? 4. Bagaimanakah sosialisasi kurikulum KTSM Honda yang dilakukan oleh sekolah? 5. Apa dasar atau alasan apa memilih kurikulum tersebut? 6. Apa sajakah persiapan yang perlu dilakukan sebelum kurikulum KTSM Honda ini dilaksanakan atau diterapkan? 7. Dalam perencanaan kurikulum KTSM Honda, siapa sajakah yang terlibat? 8. Tahapan apa saja yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum KTSM Honda? 9. Dalam perencanaan kurikulum KTSM Honda, perihal apa saja yang menjadi bahan perencanaan? 10. Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan untuk merencanakan kurikulum KTSM Honda? 11. Bagaimanakah penerapan kurikulum KTSM Honda dalam pembelajaran di kelas? 12. Bagaimana respon warga sekolah mengenai implementasi kurikulum KTSM Honda? 13. Apakah semua guru sudah mengikuti penataran atau pelatihan tentang kurikulum KTSM Honda? 14. Apakah dengan melaksanakan kurikulum KTSM Honda, terjadi perubahan dalam sistem pembelajaran di Sekolah? 15. Bagaimana gambaran target profil siswa setelah melaksanakan kurikulum KTSM Honda menyangkut kompetensi yang dimiliki? 16. Bagaimana cara mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar? 17. Bagaiamanakah syarat dan penentuan dalam kenaikan kelas? 18. Apakah Kepala Sekolah mengawasi proses pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? 19. Bagaimanakah evaluasi yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum? Kapan evaluasi kurikulum dilakukan? 20. Apa yang dilakukan setelah dilakukannya evaluasi kurikulum? 21. Apa saja yang dievaluasi dari pelaksanaan KTSM Honda? 22. Siapa saja yang terlibat dalam proses evaluasi ini? 23. Apakah ada peningkatan kualitas dalam pembelajaran setelah menerapkan kurikulum KTSM Honda? 24. Bagaimana cara sekolah dalam mengevaluasi kompetensi siswa? 25. Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum di sekolah? Baik itu faktor penghambat maupun faktor pendukung dalam pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? Bagaimana solusinya? Pedoman Wawancara Guru Mata Pelajaran 1. Bagaimana kesiapan bapak/ibu dalam melaksanakan kurikulum KTSM Honda? 2. Bagaimanakah teknik penyusunan kurikulum yang yang bapak/ibu lakukan? 3. Kendala apa saja yang bapak/ibu temui salam proses penyusunan kurikulum tersebut? 4. Apa yang bapak ketahui tentang silabus? 5. Apakah bapak membuat silabus sendiri atau hanya mengutip dari depdiknas kemudian dikembangkan sendiri dengan kondisi sekolah? Atau silabus dibahas dalam MGMP kemudian di sekolah disesuaikan dengan peserta didik? 6. Bagaiamanakah cara bapak memadukan unsur dari kurikulum KTSM Honda ke dalam Sialabus yang bapak buat? 7. Apakah bapak/ibu menemui hambatan dalam pembuatan Silabus? Dan bagaimana solusinya? 8. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang RPP? 9. Bagaimana cara bapak memadukan unsur dari KTSM Honda ke dalam RPP yang bapak/ibu buat? 10. Apakah ada hambatan dalam pembuatan RPP? bagaimana solusinya? 11. Apa yang bapak/ibu lakukan diawal kegiatan pembelajaran? 12. Metode apa yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran? 13. Apa buku pegangan yang digunakan? 14. Media apa yang bapak/ibu gunakan dalam kegiatan pembelajaran? 15. Bagaimana proses pembelajaran yang bapak lakukan? Apakah sudah sesuai dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang diamanatkan kurikulum KTSM Honda? 16. Apa yang bapak/ibu lakukan dalam kegiatan akhir pembelajaran? 17. Bagaimanakah bapak/ibu mengevaluasi kompetensi siswa? 18. Apakah bapak/ibu mememui hambatan dalam penilaian? Bagaimana solusinya? 19. Kapan bapak/ibu melakuka penilaian? 20. Apakah bapak/ibu selalu di supervisi oleh Kepala Sekolah dan Pejabat lain? Hal apa saja yang di nilai dalam supervisi? Apakah termasuk kompetensi bapak? 21. Bagaimana ketersediaan Sarana dan Prasarana Sekolah untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum KTSM Honda? 22. Apakah ada kendala dalam menerapkan Kurikulum tersebut dalam Proses Pembelajaran? Lembar Observasi Sarana dan Prasarana Berilah tanda √ (centang) pada kolom “Ada” dan “Tidak” serta tulis keterangan bila mencentang kolom tidak. Keterangan : 1. Ada, apa bila yang dimaksud ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 2. Tidak, apa bila yang dimaksud tidak ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 3. Berilah keterangan apabila dibutuhkan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Aspek yang diamati Ruang Kepala Sekolah Ruang TU Ruang kelas Ruang Tamu Perpustakaan Bengkel Teknik Sepeda Motor Bengket Teknik Kendaraan Rringan Lab. Instalasi Listrik Lab. Komputer Lab. Audio Visual Sarana Olah Raga Buku referensi pelajaran Mushola UKS Kamar Mandi dan WC Taman Sekolah/ Lingkungan Sekolah Internet Ada Tidak Keterangan Lembar Observasi Pembelajaran Berilah tanda √ (centang) pada kolom “Ada” dan “Tidak” serta tulis keterangan bila mencentang kolom tidak. Keterangan : 4. Ada, apa bila yang dimaksud ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 5. Tidak, apa bila yang dimaksud tidak ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 6. Berilah keterangan apabila dibutuhkan No 1 Komponen Perencanaan pembelajaran 2 Pelaksanaan Proses belajar mengajar a. b. c. d. e. f. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. 3 Penilaian a. b. c. Aspek yang diamati Ada Tidak Silabus RPP Program Tahunan Program Semester Lembar Penilaian Kalender Pendidikan Pembukaan pelajaran Interaksi dengan siswa Penggunaan metode mengajar Penggunaan media/ alat peraga pembelajaran Respon dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Penggunaan waktu Tekhnik penguasaan kelas Cara memotivasi siswa Pemanfaatan lingkungan sekitar Penutupan pembelajaran Waktu penilaian Bentuk dan jenis penilaian Tindak lanjut penilaian Keterangan Data Mengenai Kelembagaan Berilah tanda √ (centang) pada kolom “Ada” dan “Tidak” serta tulis keterangan bila mencentang kolom tidak. Keterangan : 7. Ada, apa bila yang dimaksud ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 8. Tidak, apa bila yang dimaksud tidak ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 9. Berilah keterangan apabila dibutuhkan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Data Struktur Organisasi Sekolah Struktur Program Pengembangan Kurikulum Visi dan Misi Sekolah Sejarah Berdirinya Sekolah Daftar Pembagia Tugas Data Guru Data Staf Administrasi TU Data Siswa Data Sarana dan Prasarana Ada Tidak Keterangan Lampiran 3 Hasil Wawancara Kepala Sekolah 1. Bagaimanakah pihak Sekolah bekerjasama dengan pihak Honda? Kerjasama seperti apa? Jawab: Sekolah mengajukan permohonan kerjasama dengan pihak Honda yang memang memiliki program pendampingan untuk SMK khususnya jurusan Teknik Sepeda Motor. Kerjasama yang dilakukan dalam hal:  Pengembangan KTSM Honda  Tempat Uji Kompetensi TUK  Standarisasi Laboratorium TSM  Standarisasi Tenaga Pengajar 2. Sejak kapan sekolah bekerjasama dengan pihak Honda ? Jawab: Sejak tanggal 13 Desember 2012 3. Perihal apa saja yang bapak/ibu persiapkan dalam menerapkan KTSM Honda disekolah? Jawab: Sekolah menyiapkan Laboratorium & sarana prasarana, tenaga pengajar dan budaya industri. 4. Apa harapan sekolah dengan melaksanakan KTSM Honda ini? Jawab: Harapannya 1) Menjadikan jurusan TSM Honda terbaik dan terstandar 2) Lulusan memiliki sertifikasi dan kompetensi standar AHM 3) Lulusan dapat terserap di dunia industri dan mampu menciptakan lapangan kerja 5. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam pengintregrasian KTSM Honda ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan? Jawab: Pada dasarnya KTSM Honda dan KTSP tidak jauh berbeda, hanya pada KTSM Honda lebih spesifik pada Honda sedangkan KTSP masih umum. 6. Apakah sekolah membentuk Tim Perencana Kurikulum ? Jawab: Ya 7. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan KTSM Honda? Jawab:  Kepala Sekolah  Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum  Kepala Jurusan Teknik Sepeda Motor  Guru-guru Produktif jurusan Teknik Sepeda Motor  Pihak Honda 8. Apakah kurikulum yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan siswa? Jawab: Ya 9. Apakah dalam penyusunan kurikulum disesuaikan dengan program yang akan dilaksanakan sekolah? Jawab: Ya 10. Apakah dalam perencanaan kurikulum sekolah melakukan kerjasama dengan pihak lain? Siapa saja? Jawab: Ya, dalam perencanaan kurikulum sekolah juga melibatkan pihak Honda, Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan. 11. Dalam pelaksanaan KTSM Honda, bagaimanakah cara pengimplementasiannya terkait pembelajaran dikelas? Apakah ada kisikisi khusus dari sekolah dalam pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran di sekolah berhasil? Jawab: Secara khusus tidak ada, hanya dalam proses belajar mengajar siswa dituntut lebih aktif dalam belajar. Seperti diskusi dan siswa harus menguasai materi. 12. Bagaimana kesiapan guru dalam mengimplimentasikan KTSM Honda? Bagaimana kesiapan Silabus dan RPP sebelum proses pembelajaran? Jawab: Kesiapan guru sudah bagus, guru diberikan pelatihan yang diadakan oleh Honda. Pelatihan yang diberikan mencakup pelatihan teori (penguasaan materi, membuat RPP Honda) dan praktek (setiap ada produk terbaru guru langsung diberitahu dan diberi traning). Pelatihan yang diberikan bertahap dan tidak dapat sekaligus guru diikut sertakan. Silabus dan RPP dipersiapkan bersama sekolah dan pihak Honda. 13. Apakah sekolah membentuk Tim Pengembang silabus KTSM Honda? Jawab: Ya 14. Menurut bapak, apakah dengan adanya program KTSM Honda mampu meningkatkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar? Mengapa? Jawab: Ya, guru dan siswa menjadi lebih tertarik dalam proses pembelajaran karena arah dan tujuannya jelas dan peralatan yang terstandar. 15. Menurut bapak, apakah guru mampu melaksanakan KTSM Honda? Jawab: Mampu, karena beberapa guru telah mengikuti pelatihan dari AHM. 16. Apakah ada kendala yang dirasakan guru dalam pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? Bagaimana mereka mengatasinya? Jawab: Ada, banyak belajar tentang motor Honda karena standar Honda dan merek lain berbeda. 17. Apakah bapak sebagai Kepala Sekolah menginstruksikan suatu hal dalam pelaksanaan pembelajaran baik dari segi persiapan, pelaksanaan, kegiatan akhir dan juga evaluasi pembelajaran? Jawab: Ya 18. Secara umum, bagaimanakah evaluasi yang dilakukan sekolah mengenai kurikulum yang dilaksanakan? Jawab: Baik, uji kompetensi dilakukan disetiap semester 19. Bagaimanakah metode evaluasi kurikulum yang digunakan selama pelakasanaan program KTSM Honda? Jawab: Evaluasi dilakukan bersama sekolah dan pihak Honda, diantaranya lewat skill kontes Honda. 20. Bagaimanakah tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi kurikulum? Jawab: Setelah dievaluasi kurikulum akan disesuaikan kembali dan akan ditambahkan peralatan yang dikira kurang serta memberikan peningkatan kompetensi bagi tenaga pengajar. 21. Apakah hasil evaluasi kurikulum bermanfaat bagi guru dan mampu meningkatkan kualitas belajar mengajar? Jawab: Ya, bermanfaat. 22. Adakah hambatan yang dialami sekolah dari pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? Bagaimana solusinya? Jawab: Kurangnya dana/biaya untuk menyesuaikan peralatan dan perlengkapan laboratorium sesuai perkembangan teknologi Honda yang sangat cepat. Solusinya dengan mengajukan keringanan lewat CSR Honda. Lampiran 4 Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum 1. Apa arti kurikulum KTSM Honda? Jawab : Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang diajukan sebagai pedoman penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar untuk jurusan Teknik Sepeda Motor. 2. Sejak kapan sekolah menerapkan KTSM Honda? Jawab : Sekolah menerapkan KTSM Honda sejak Tahun 2012. 3. Bagaimanakah pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dengan mengintegrasikan kurikulum KTSM Honda? Jawab : Pengembangan dilakukan seperti kurikulum pada umum hanya khusus untuk mapel kejuruan difokuskan pada Sepeda Motor Honda. 4. Bagaimanakah sosialisasi kurikulum KTSM Honda yang dilakukan oleh sekolah? Jawab : Sosialisai dilakukan dengan mengumpulkan Bapak/Ibu guru diawal tahun pelajaran bersamaan dengan pembagaian tugas mengajar. 5. Apa dasar atau alasan apa memilih kurikulum tersebut? Jawab : Karena Sepeda Motor Honda merupakan salah satu sepeda motor yang paking banyak dipakai oleh masyarakat. 6. Apa sajakah persiapan yang perlu dilakukan sebelum kurikulum KTSM Honda ini dilaksanakan atau diterapkan? Jawab : Analisis kebutuhan yang diperlukan dan mengadakan komunikasi dan kordinasi dengan pihak PT. AHM. 7. Dalam perencanaan kurikulum KTSM Honda, siapa sajakah yang terlibat? Jawab :  Kepala Sekolah  Guru jurusan TSM  Wakil Kepala Sekolah  Komite Sekolah Bidang Kurikulum  PT. AHM 8. Tahapan apa saja yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum KTSM Honda? Jawab : Pertama yaitu membentuk tim penyusun Kurikulum, setelah itu penyiapan dan penyusunan draff KTSP, terakhir meriview dan validasi kurikulum, revisi, dan finalisasi. 9. Dalam perencanaan kurikulum KTSM Honda, perihal apa saja yang menjadi bahan perencanaan? Jawab :  Tempat praktek/lab  Buku-buku penunjang  Alat praktek  Guru pengampu 10. Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan untuk merencanakan kurikulum KTSM Honda? Jawab :  Sepeda Motor Honda merupakan salah satu sepeda motor yang paling banyak dipakai masyarakat.  Ingin membantu para siswa menciptakan lapangan kerja sesudah lulus.  Animo masyarakat yang tinggi. 11. Bagaimanakah penerapan kurikulum KTSM Honda dalam pembelajaran di kelas? Jawab : Penerapan KTSM Honda dalam pembelajaran dikelas berjalan dengan baik. 12. Bagaimana respon warga sekolah mengenai implementasi kurikulum KTSM Honda? Jawab : Respon warga sekolah baik dan mendukung. 13. Apakah semua guru sudah mengikuti penataran atau pelatihan tentang kurikulum KTSM Honda? Jawab : Belum, pelatihan dikuhususkan pada guru mata pelajaran kejuruan. 14. Apakah dengan melaksanakan kurikulum KTSM Honda, terjadi perubahan dalam sistem pembelajaran di Sekolah? Jawab : Ada, karena alat-alat praktek dalam pembelajaran menjadi terstandar. 15. Bagaimana gambaran target profil siswa setelah melaksanakan kurikulum KTSM Honda menyangkut kompetensi yang dimiliki? Jawab : Siswa mempunyai kompetensi tentang sepeda motor Honda dengan baik sehingga dapat bekerja sesuai dengan kompetensinya. 16. Bagaimana cara mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar? Jawab : Diadakan ujian kompetensi tiap selesai belajar kompetensi tertentu dan bagi yang belum kompeten dilakukan bimbingan hingga siswa menjadi kompeten. 17. Bagaiamanakah syarat dan penentuan dalam kenaikan kelas? Jawab : Siswa dapat naik kelas apabila sudah menyelesaikan kompetensi yang sudah diajarkan dan dinyatakan kompeten. 18. Apakah Kepala Sekolah mengawasi proses pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? Jawab : Ya 19. Bagaimanakah evaluasi yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan kurikulum? Kapan evaluasi kurikulum dilakukan? Jawab : Evaluasi dilakukan dengan meminta masukan dari guru-guru yang melaksanakan proses pembelajaran pada akhir tahun pembelajaran. 20. Apa yang dilakukan setelah dilakukannya evaluasi kurikulum? Jawab : Sekolah melaksanakan/merevisi kurikulum untuk memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum yang ada, serta berusaha untuk memenuhi kekurangan-kekurangannya. 21. Apa saja yang dievaluasi dari pelaksanaan KTSM Honda? Jawab : Kesesuaian materi, cara pembelajaran dan kesesuaian alat/sarana dalam pembelajaran. 22. Siapa saja yang terlibat dalam proses evaluasi ini? Jawab : Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Guru, Komite Sekolah dan perwakilan dari PT. AHM. 23. Apakah ada peningkatan kualitas dalam pembelajaran setelah menerapkan kurikulum KTSM Honda? Jawab : Ada, pelaksanaan KTSM Honda menghasilkan proses pembelajaran lebih baik dengan menggunakan sarana prasarana yang terstandar. 24. Bagaimana cara sekolah dalam mengevaluasi kompetensi siswa? Jawab : Mengadakan uji kompetensi untuk siswa diakhir semester. 25. Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum di sekolah? Baik itu faktor penghambat maupun faktor pendukung dalam pelaksanaan kurikulum KTSM Honda? Bagaimana solusinya? Jawab : Ada, misalnya belum semua guru mengikuti pelatihan kompetensi Sepeda Motor Honda. solusinya dengan mengirimkan guru untuk mengikuti pelatihan kompetensi Sepeda Motor Honda secara bergantian. Lampiran 9 Mata Pelajaran : Perbaikan Sistem Suspensi (Guru 1) Lembar Observasi Pembelajaran Berilah tanda √ (centang) pada kolom “Ada” dan “Tidak” serta tulis keterangan bila mencentang kolom tidak. Keterangan : 1. Ada, apa bila yang dimaksud ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 2. Tidak, apa bila yang dimaksud tidak ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 3. Berilah keterangan apabila dibutuhkan No 1 Komponen Perencanaan pembelajaran 2 Pelaksanaan Proses belajar mengajar a. b. c. d. e. f. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. 3 Penilaian a. b. c. Aspek yang diamati Ada Tidak Silabus RPP Program Tahunan Program Semester Lembar Penilaian Kalender Pendidikan V Pembukaan V pelajaran Interaksi dengan V siswa Penggunaan metode V mengajar Penggunaan media/ V alat peraga pembelajaran Respon dan V keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Penggunaan waktu V Tekhnik penguasaan V kelas Cara memotivasi V siswa Pemanfaatan V lingkungan sekitar Penutupan V pembelajaran Waktu penilaian Bentuk dan jenis penilaian Tindak lanjut penilaian Keterangan Lampiran 10 Mata Pelajaran : Perbaikan Sistem Suspensi (Guru 2) Lembar Observasi Pembelajaran Berilah tanda √ (centang) pada kolom “Ada” dan “Tidak” serta tulis keterangan bila mencentang kolom tidak. Keterangan : 1. Ada, apa bila yang dimaksud ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 2. Tidak, apa bila yang dimaksud tidak ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 3. Berilah keterangan apabila dibutuhkan No 1 2 3 Komponen Perencanaan pembelajaran Aspek yang diamati Silabus RPP Program Tahunan Program Semester Lembar Penilaian Kalender Pendidikan Pembukaan pelajaran Interaksi dengan siswa a. b. c. d. e. f. Pelaksanaan a. Proses belajar b. mengajar c. Penggunaan mengajar d. Penggunaan alat pembelajaran Penilaian Ada V V V metode V media/ peraga V e. Respon dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran f. Penggunaan waktu g. Tekhnik penguasaan kelas V h. Cara memotivasi siswa i. Pemanfaatan lingkungan sekitar j. Penutupan pembelajaran a. Waktu penilaian b. Bentuk dan jenis penilaian c. Tindak lanjut penilaian Tidak Keterangan Interaksi yang dilakukan masih sedikit Mengunakan alat peraga/alat sesungguhnya yang dapat dibawa kekelas Respon siswa masih kurang V V Penguasaan kelas kurang maksimal karena masih banyak siswa yang mengobrol sendiri V V V V Diakhir pembelajaran V Soal esay V Lampiran 11 Mata Pelajaran : Perbaikan Sistem Bahan Bakar Bensin Lembar Observasi Pembelajaran Berilah tanda √ (centang) pada kolom “Ada” dan “Tidak” serta tulis keterangan bila mencentang kolom tidak. Keterangan : 1. Ada, apa bila yang dimaksud ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 2. Tidak, apa bila yang dimaksud tidak ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 3. Berilah keterangan apabila dibutuhkan No 1 Komponen Perencanaan pembelajaran 2 Pelaksanaan Proses belajar mengajar a. b. c. d. e. f. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. 3 Penilaian a. b. c. Aspek yang diamati Ada Tidak Silabus V RPP V Program Tahunan V Program Semester V Lembar Penilaian V Kalender Pendidikan V Pembukaan V pelajaran Interaksi dengan V siswa Penggunaan metode V mengajar Penggunaan media/ V alat peraga pembelajaran Respon dan V keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Penggunaan waktu V Tekhnik penguasaan V kelas Cara memotivasi V siswa Pemanfaatan V lingkungan sekitar Penutupan V pembelajaran Waktu penilaian Bentuk dan jenis penilaian Tindak lanjut penilaian Keterangan Lampiran 12 Lembar Observasi Sarana dan Prasarana Berilah tanda √ (centang) pada kolom “Ada” dan “Tidak” serta tulis keterangan bila mencentang kolom tidak. Keterangan : 1. Ada, apa bila yang dimaksud ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 2. Tidak, apa bila yang dimaksud tidak ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 3. Berilah keterangan apabila dibutuhkan No 1 2 3 4 5 6 Aspek yang diamati Ruang Kepala Sekolah Ruang TU Ruang kelas Ruang Tamu Perpustakaan Bengkel Teknik Sepeda Motor 7 Bengket Rringan Kendaraan V 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Lab. Instalasi Listrik Lab. Komputer Lab. Audio Visual Sarana Olah Raga Buku referensi pelajaran Mushola UKS Kamar Mandi dan WC Taman Sekolah/ Lingkungan Sekolah Internet Ruang Guru V V V V V V V V V 17 18 19 20 Teknik Ada V V V V V V V V Tidak Keterangan Termasuk ruang kelistrikan, ruang alat n bahan Termasuk ruang kelistrikan, ruang alat n bahan Terpisah sesuai jurusan Data Mengenai Kelembagaan Berilah tanda √ (centang) pada kolom “Ada” dan “Tidak” serta tulis keterangan bila mencentang kolom tidak. Keterangan : 4. Ada, apa bila yang dimaksud ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 5. Tidak, apa bila yang dimaksud tidak ada dan sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya dilapangan. 6. Berilah keterangan apabila dibutuhkan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Data Struktur Organisasi Sekolah Struktur Program Pengembangan Kurikulum Visi dan Misi Sekolah Sejarah Berdirinya Sekolah Daftar Pembagia Tugas Data Guru Data Staf Administrasi TU Data Siswa Data Sarana dan Prasarana Ada V V V V V V V V V Tidak Keterangan